Kedatangan Sayed ke lokasi ini juga untuk melihat langsung kondisi rumah tahfidz yang saat ini sudah dipenuhi kurang lebih 370 santri.
"Dulunya santri di sini masih kurang dan sedikit, tapi alhamdulillah sekarang sudah banyak yang mengikuti untuk belajar," tutur Sayed.
Ke depan, Sayed bertekad memperbaiki rumah tahfidz ini agar para santri yang belajar menuntut ilmu di lokasi ini merasa nyaman dan mudah menyerap pelajaran.
"Rumah Tahfidz Saijaan ini nantinnya akan dihibahkan untuk menjadi aset dari Rumah Tahfidz sendiri, agar dapat dikelola betul-betul oleh para pengurusnya," jelasnya.
Pemkab Kotabaru, lanjutnya, akan campur tangan dalam peningkatan ilmu keagamaan kepada para santri. Para pengajar juga akan diusahakan mendapatkan tunjangan dari daerah.
Ketua Badan Pengelola Rumah Tahfidz Saijaan (BPRTS), H Muchtasar mengatakan, keberadaan Rumah Tahfidz Saijaan ini sangat membantu sekali bagi anak-anak dalam membaca dan mempelajari huruf-huruf Alquran untuk usia dini. Rumah Tahfidz ini sendiri sudah berdiri 9 tahun.
"Untuk pembelajaran di rumah tahfidz ini ada hafalan, tazwid dan ketentuan-ketentuan membaca Alquran yang benar, sehingga diharapkan para alumni yang sudah keluar dari rumah tahfidz bisa memenuhi persyaratan menjadi imam," terangnya.
Pada 2019 lalu di Tanjung, Kabupaten Tabalong, salah satu anak didik Rumah Tahfidz Saijaan mengharumkan nama baik Kotabaru dengan menjadi juara satu tingkat Provinsi dalam lomba hafal Alquran.[zainuddin]
Tags
Humaniora
