Jadi Ventriloquist, Oni Kenalkan Budaya Kalsel Lewat Dongeng

Jadi Ventriloquist, Oni Kenalkan Budaya Kalsel Lewat Dongeng

BANJARMASIN, MK - Cara mencintai dunia anak diaplikasikan Annisa Yulianti dengan terjun sebagai ventriloquist alias bercerita tanpa menggerakkan mulut.
Mahasiswi program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini menilai penting untuk menyalurkan semangat membaca melalui dongeng boneka tangan.
Apa yang dilakukan Annisa cukup realistis, mengingat Ia berkecimpung menjadi relawan di berbagai kesempatan. Untuk itulah, wanita yang akrab disapa Oni ini memanfaatkan dongeng untuk berinteraksi langsung dengan anak-anak.
"Awalnya karena sudah mati gaya di depan anak-anak pas ENJ 2017 dan melihat buku dongeng terus dibacakan, baru sadar kalau rame juga," ucapnya kepada metrokalimantan.com, Selasa (11/2/2020).
Ia mengaku mulai mengembangkan diri dari puppeteers atau dongeng boneka tangan menggerakkan mulut ke ventriloquist, karena mendapat respon positif orangtua.
"Kata Abah, coba lihat youtube biar beda dongengnya tanpa menggerakkan mulut," imbuh mantan petenis meja pelajar ini. 
Saat ini Oni menjadi freelance di salah satu Biro Psikologi di Banjarmasin. Ia mengisi kelas dengan berdongeng bersama Damai, nama boneka tangan yang dimilikinya sejak September 2019 lalu.
"Sebelumnya ada Jojo (boneka tangan kecilnya, red), tapi sudah lama dan mulai robek. Jadi mama menyarankan beli baru meski sebenarnya cukup mahal," tutur gadis asal Amuntai ini.
Oni berkeinginan menambah boneka berbentuk Bekantan untuk mengenalkan maskot Kalimantan Selatan. Rencana ini diakuinya masih ditunda karena terkendala dana.
"Selain berdongeng, ini juga jadi sarana mengenalkan kebudayaan Kalimantan Selatan," tambahnya.
Oni juga ingin mengasah kemampuannya di Rumah Dongeng Mentari, Yogyakarta usai menyelesaikan studinya di Banjarmasin.
"Nunggu lulus dan ada rezekinya nanti pengen ke sana," tutupnya.[wahyu]

Lebih baru Lebih lama