KUALA KAPUAS, MK - Tiga hari menjalani pelatihan, 30 penyuluh pertanian di Kabupaten Kapuas akhirnya menuntaskan Pelatihan Teknis Mendukung Program Kostratani, 25 hingga 27 Februari 2020, dengan lega.
Pelatihan ini digelar di aula Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kapuas atas kerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang. Penutupan pelatihan dihadiri KJF Penyuluh, staf bidang penyuluhan dan perwakilan BBPP Binuang.
Pelatihan yang baru saja usai ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan para penyuluh pertanian dalam melaksanakan kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian, baik evaluasi pelaksanaan, program maupun dampak penyuluhan.
Pelatihan yang dipandu Marhaenis Budi Santoso dan tim KJF Penyuluh Pertanian Kabupaten Kapuas ini dilaksanakan dengan metode praktik langsung menyusun rencana evaluasi secara kelompok kecamatan kemudian dibahas dan disempurnakan bersama.
Dengan praktik langsung, peserta pulang dengan hasil nyata yang segera bisa diimplementasikan. Rencana evaluasi ini akan dilaksanakan di tahun 2020 ini, untuk mengevaluasi kegiatan penyuluhan pertanian yang sudah dilaksanakan di tahun 2019.
Sebagaimana diketahui, evaluasi penyuluhan pertanian merupakan bagian integral yang tak dapat dipisahkan dari kegiatan keseluruhan penyuluhan pertanian.
Tanpa evaluasi tak dapat diketahui sejauhmana keberhasilan penyuluhan pertanian. Namun, kegiatan ini bagi penyuluh merupakan bagian tugas yang dirasa sulit.
Tepat bila kemudian dalam rangka mendukung Kostratani yang dicanangkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, BBPP Binuang menggelar pelatihan teknis bagi penyuluh dengan muatan metodologi evaluasi penyuluhan pertanian.
Mewakili peserta, Mulyadi dalam sambutannya menyatakan puas, karena kali ini pelatihan bukan sekedar mendapatkan tambahan ilmu, tapi juga mendapatkan pendampingan langsung dari fasilitator dalam menyusun rencana evaluasi penyuluhan hingga tuntas.
“Kami berterima kasih karena kali ini kami mendapat pendampingan bukan sekedar latihan,” tutur Mulyadi.
Menurut Mulyadi, pelatihan ini adalah langka. Karena itu Ia berharap peserta yang selesai mengikuti pelatihan ini bisa menularkan kepada yang lain.
“Bagai ikan bertelur, para peserta ini adalah induknya. Semoga bisa menularkan kepada teman-teman penyuluh lain yang tidak memiliki kesempatan seperti ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Marhaenis yang mewakili BBPP Binuang menyampaikan harapannya bahwa apa yang telah dihasilkan hari ini dapat ditindaklanjuti, karena sesungguhnya pelatihan bukan sekedar telah terlaksana dan membuat peserta menjadi tahu, tapi juga diharapkan ada tindak lanjut sebagai penerapannya.
“Hari ini saudara-saudara pulang dengan rencana kegiatan evaluasi. Tinggal ditindaklanjuti dengan kegiatan di wilayah kerja kecamatan masing-masing,” katanya.
Marhaenis juga menyampaikan, pelatihan ini diselenggarakan dengan anggaran yang ada dalam DIPA BBPP Binuang yang harus dipertanggungjawabkan bahkan harus akuntabel.
"Latihan ini tidak gratis, ada biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, mesti tampak hasil dan dampaknya pada perbaikan kinerja kerja penyuluh pertanian," pungkasnya.[advertorial]