Efek Virus Corona, Masker Raib di Pasar

Efek Virus Corona, Masker Raib di Pasar

KOTABARU, MK – Kecemasan berlebihan terhadap virus corona, tampak membuat masyarakat panik hingga melakukan aksi borong masker. Ini terindikasi dengan habisnya stok masker di pasaran.
Pun demikian di Kabupaten Kotabaru. Alasan antisipasi penularan virus mematikan itu, tak sedikit membuat warga bersiaga.
Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui tim gabungan dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan bersama jajaran Satuan Reskrim Polres Kotabaru mencek masker dan antiseptik di beberapa tempat, baik di toko swalayan maupun apotek, khususnya di Kecamatan Pulau Laut Utara.
Satu di antaranya Swalayan Kotabaru. Di tempat ini disebutkan jika masker sudah hampir 1 bulan kosong. Pedagang mengaku tidak mempunyai stok masker untuk dijual. Kendati pun ada stoknya terbatas.
Sahril, warga Kotabaru, Rabu (4/3/2020) mengaku membeli 1 kotak masker dengan isi 50 lembar seharga Rp 200 ribu/kotak. Ini dilakukan hanya untuk mengantisipasi penularan virus Corona.
"Karena merebaknya informasi virus Corona yang sudah masuk ke Indonesia, sangat meresahkan," tuturnya.
Kapolres Kotabaru melalui Kasat Reskrim, Iptu Imam Wahyu Pramono SIK mengungkapkan, pihaknya turun ke lapangan telah untuk mencek secara langsung ketersedian masker dan antiseptik di beberapa tempat.
Menurutnya, aksi ini merupakan atensi Presiden Joko Widodo yang diteruskan ke jajaran Polri hingga ke Polres di daerah kabupaten/kota. 
"Setelah kita cek di beberapa tempat, ternyata masker tersebut sudah kosong dan yang ada hanya di salah satu Apotek Robert, namun itupun sudah tidak banyak lagi stoknya,” jelas Imam.
Ia menduga ada penimbunan dari distributor di wilayah Banjarmasin agar harga jual lebih tinggi dari harga normal yang berkisar sekitar Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per dus. Saat ini harga melejit naik mencapai Rp170 ribu per pack dan bahkan lebih.
"Kami akan terus melakukan pemeriksaan dan pemantauan, kalau ada yang terbukti melakukan penimbunan yang dapat merugikan masyarakat maka kami akan menindak tegas sebagaimana aturan yang berlaku,” tegas Imam.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kotabaru, Dr H Mahyudiansyah menjelaskan, ada beberapa lokasi yang ternyata stok masker memang kosong. Ini tentu menjadi perhatian.
Agus, salah satu pengelola toko swalayan GS mengungkapkan, sudah hampir 1 bulan masker memang kosong. Penjualan pun tidak ada lagi. Sementara yang tersedia hanya antiseptik.
“Sudah hampir 1 bulan ini memang untuk masker di toko kami kosong. Kalau tidak salah ada yang memborong pembeliannya sehingga habis. Untuk harga jualnya sendiri, kami sama sekali tidak menaikkan harganya,” sebutnya.[zainuddin]

Lebih baru Lebih lama