PULANG PISAU, MK - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pulang Pisau, di antaranya banjir Dusun Lumpur, Desa Sei Hambawang, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, dikabarkan mulai surut.
Meski begitu, banjir susulan tidak menutup kemungkinan akan terjadi lagi, apabila penanganan dan koordinasi yang dilakukan pihak terkait kurang maksimal.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, bencana banjir yang melanda wilayah Dusun Lumpur itu diduga akibat pendangkalan saluran primer dan pembuatan tabat oleh pihak PBS yang beroperasi di sekitar wilayah dusun tersebut.
Melihat kondisi ini tentunya perlu kerja sama seluruh pihak, agar bencana banjir ini tidak terulang setiap tahunnya.
"Kami sangat berharap, upaya yang dilakukan pihak-pihak terkait dalam hal penanganan bencana banjir di dusun kami ini dapat dilakukan dengan maksimal," kata Kepala Dusun Lumpur, Asmuni kepada sejumlah wartawan, Senin (9/3/2020).
Dikatakan Asmuni, saat ini pihaknya juga berharap agar Pemkab Pulang Pisau, bisa segera menyalurkan bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan dan lainnya sebagainya.
Mengingat, tambah Asmuni, sejak banjir terjadi 26 Februari lalu, hingga kini warga masih belum menerima bantuan yang memadai, karena sesuai yang dijanjikan pihak BPBD beberapa waktu lalu bisa segera memberikan bantuan dimaksud.
"Kita kemarin masih mendapat bantuan dari pihak PBS saja, dan itupun hanya satu kali saja tentunya sangat tidak memadai dihitung dari jumlah warga yang terdampak banjir kali ini cukup banyak," pungkas Asmuni.
Sementara, disampaikan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pulang Pisau, Tekson, hingga saat ini pihaknya juga terus melakukan upaya penanganan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya, termasuk dengan pihak PBS dan Kepala Daerah Pulang Pisau, dalam hal ini Bupati Pulang Pisau.
"Untuk giat KH 1 (bupati) ke lapangan belum ada. Tapi koordinasi kita sudah dengan pihak-pihak terkait, dan hari ini pukul 13.00 WIB akan kita lakukan rapat Evaluasi banjir, baik di Dusun Lumpur maupun Desa Gandang Barat," ungkap Tekson kepada wartawan media ini, Senin (9/3/2020).
Sementara, dari data terbaru, debit air di Dusun Lumpur sudah mulai turun hingga 25 sentimeter dari 30 hingga 74 sentimeter sebelumnya.
Sedangkan untuk jumlah Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir Dusun Lumpur sebanyak 59 KK dengan jumlah jiwa terdampak 312 jiwa.
Selanjutnya untuk Rumah terdampak sebanyak 57 rumah, dan sedikitnya 4 hektar lahan perkebunan warga terkena banjir, serta 1700 meter atau 1,7 kilometer jalan tergenang air dampak banjir tersebut.[manan]