BANJARMASIN, MK - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Banjarmasin, Ruslan Fajar mengaku tak berharap ada instruksi baru berkenaan Corona. Terutama pengawasan terhadap warga yang baru kembali dari Jakarta ke Banjarmasin.
"Jangan sampai nanti ada instruksi baru bahwa kita harus mengawasi saudara-saudara kita yang baru balik dari Jakarta," tuturnya saat ditemui metrokalimantan.com di lobi Hotel Rattan Inn, Senin (9/3/2020).
Meski situasi masih dikatakan aman dan terkendali, Ruslan menuturkan pihaknya saat ini telah berupaya memperbaiki kinerja di pelabuhan dan bandara. Tidak hanya itu, peningkatan jumlah tenaga juga telah diupayakan.
Ruslan menuturkan rasa bangganya terhadap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel yang telah mengumpulkan semua instansi kesehatan sebelum Rakerkesda 2020.
"Sebelum Rakerkesda kami dikumpulkan semua instansi kesehatan untuk mengantisipasi apabila ada terjadi kasus yang lolos masuk dari pintu masuk negara. Kelihatannya rumah sakit dan Puskesmas sudah disiapkan dengan baik oleh bapak kepala dinas," ucapnya.
Semenjak merebaknya kasus Corona virus di Indonesia, pihaknya memperketat masuknya kapal asing ke wilayah Kalsel, terutama asal negara terjangkit.
"Tidak boleh lagi kru kapalnya turun sebelum 14 hari di kapal. Awalnya boleh kalau dia tidak menunjukkan gejala. Tapi sekarang tidak ada gejala tapi berasal dari negara terjangkit, untuk mengamankan kita makan tetap perlu menunggu 14 hari," jelasnya lagi.
Lebih lanjut, bagi orang asing yang akan masuk ke Indonesia saat ini harus mempunyai surat keterangan kesehatan dari negaranya.
"Begitu pula Indonesia, jika ada yang ingin ke luar negeri juga perlu mempunyai surat keterangan bahwa yang bersangkutan sehat. Supaya tidak dituduh negara kita menyebarkan penyakit," pungkasnya.[wahyu]