Salah satu rangkaian kegiatan demplot itu, adalah meeting grower. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya penyampaian perkembangan kondisi pertumbuhan tanaman padi yang diberi sentuhan teknologi dari Syngenta sampai usia 45 HST.
Kegiatan ini sendiri dilaksanakan di lahan praktik padi sawah BBPP Binuang, Kamis (19/03/2020).
Meeting grower ini dihadiri Widyaiswara dan tenaga teknis BBPP Binuang, petugas Balai Benih, Penyuluh Pertanian dan tentu saja petani padi dari Kecamatan Binuang dan sekitarnya.
Perwakilan PT. Syngenta Indonesia, Umi Ginanto menyampaikan, Kalimantan Timur ke depannya akan menjadi Ibu Kota Negara.
"Kita di provinsi Kalimantan Selatan akan menjadi salah satu penyangga untuk menyediakan pangan bagi ibu kota baru, tentunya ini menjadi rezeki karena peluang berusaha tani luar biasa terbuka dan dibutuhkan banyak orang,” jelasnya.
PT. Sygenta perwakilan Kalimantan ingin mendorong aktivitas petani di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Tapin agar panen pertaniam lebih baik lagi.
"Ini juga untuk kesejahteraan petani," tutur Umi.
Widyaiswara BBPP Binuang, Adi Widiyanto SP, MP mewakili Kepala BBPP Binuang pada kesempatan ini menyampaikan, Kementerian Pertanian meluncurkan salah satu program yang dikenal dengan Kostratani, yakni Komando Strategis Pembangunan Pertanian.
Adi menambahkan, dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan, khususnya padi untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan 267 juta jiwa penduduk Indonesia.
"Kendala yang dihadapi, yaitu dari sisi on farm, adalah teknologi budidaya yang belum dilaksanakan sepenuhnya oleh petani kita," jelasnya.
Dalam demplot ini digunakan teknologi produk Syngenta yang merupakan pestisida pengendali hama, namun sekaligus berfungsi sebagai perangsang tumbuh.
Berkaitan dengan penggunaan pestisida kimia, Adi mengingatkan bahwa penggunaan pestisida kimia harus digunakan secara bijaksana sesuai aturan dan merupakan pilihan terakhir.[advertorial]
