Salah satunya, adalah alumni penerima bantuan modal Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) SMK-PP Negeri Banjarbaru Tahun 2017, Muhammad Ramdhani.
Selain melanjutkan pendidikan di jenjang pendidikan tinggi, alumnus tahun 2019 ini juga tetap bergelut di bidang pertanian dengan meneruskan usaha PWMP-nya yang ia rintis semenjak masih sekolah dengan bimbingan Arnaning Tyas.
Ramdhani mengungkapkan, panen terakhir dilakukan pada 21 April 2020 ini, berhasil mendapatkan produksi 1,3 ton kacang tanah di lahan seluas ¾ hektare yang ada di Dusun Hananai, Desa Angkipih, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar.
Hasil panen tersebut kemudian dia jual ke tengkulak yang ada di Kecamatan Peramasan dengan harga Rp12.000 per kilogramnya. Keuntungan yang didapat dari hasil penjualan ini sebesar Rp4 juta. Untuk modal sendiri ia merogoh kocek sekitar Rp10 juta.
Menurut Ramdhani, usaha yang digelutinya ini perlu kerja keras. Sebab usaha yang ditekuninya ini tentu tidak akan berhasil tanpa kerja keras dan dukungan dari keluarganya.
Selain bergelut di usaha kacang tanah, Ramdhani juga menaman padi gunung bersama keluarganya. Ramdani yang juga merupakan anak Dayak Meratus ini berani keluar dari zona nyaman dengan menjadi salah satu penerus generasi muda bidang pertanian dan menjadi petani milenial.
"Bantuan modal dari Kementan dalam program PWMP ini benar-benar dapat membantu saya dalam menjalankan usaha secara kontinyu, walaupun di tengah badai Covid-19 ini," pungkasnya.
Senada dengan pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi yang menegaskan bahwa untuk mendukung upaya itu harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.[advertorial/willy]
