MARTAPURA, MK - Pertanian sebagai gerbang terdepan penyedia stok pangan nasional harus tetap semangat berproduksi pangan tengah pandemic Covid 19. Dengan dibantu penyuluh pertanian, petani memiliki semangat tinggi untuk terus berinovasi meningkatkan produktivitasnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) dalam keadaan ini memiliki kewajiban untuk mendukung dan menfasilitasi petani guna memastikan stok bahan makanan tersedia.
Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi berhenti. Begitu pula kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen padi oleh petani harus tetap berlangsung di tengah pandemi global Covid-19.
Mentan SYL mengatakan, sejak awal dengan Kostratani, pertanian lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan menggunakan tehnik yang lebih modern.
“Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita,” tegas SYL.
Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang pusat gerakannya ada di kecamatan saat ini gencar berperan dalam penyediaan stok pangan di tengah pandemi Covid-19. Para penyuluh Kostratani tetap menjadi ujung tombak pemerintah dalam pendampingan petani melalui penyuluhan.
Pandemi Covid-19 tak menghalangi tekad petani anggota Kelompok Tani (Poktan) Pancur Indah Desa Lok Tangga, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan untuk panen padi varietas IR 42 seluas 50 hektare.
Hasil ubinan 4,1 kilogram Gabah Kering Panen (GKP) dengan produktivitas 6,5 ton per hektare, Selasa (28/04/2020)
"Panen padi akan terus berlangsung hingga akhir Mei mendatang. Petani Karang Intan tetap semangat meski di tengah pandemi Covid-19. Hal terpenting adalah patuhi Protokol Kesehatan," kata Aidi Royansyah SP, Koordinator BPP Kostratani sekaligus Penyuluh Pertanian Lapangan Karang Intan dalam keterangan tertulis yang diterima.
Hal senada juga ditegaskan kembali oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Kementan) Prof Dedi Nursyamsi. Ia menegaskan masalah Pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.
"Saat ini pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi," ujar Dedi.
Dalam menghadapi situasi di tengah wabah Covid-19, Dedi kembali menegaskan bahwa pertanian merupakan garda terdepan pencegahan infeksi Covid-19 karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan untuk menjaga imunitas tubuh.
“Kegiatan pertanian tidak boleh berhenti, bahkan peran Kostratani justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian," jelasnya.
Kostratani ini ibarat menu lengkap dari hulu hingga hilir pertanian untuk menjadi maju, mandiri dan modern. Apalagi di saat Covid-19 yang sedang menyerang, peran Kostratani ini menjadi meningkat dalam menyediakan stok pangan.
Syarifudin, Ketua Poktan Pancur Indah menyampaikan, panen kali ini permasalahan yang dirasakan anggotanya adalah kurangnya alat perontok padi dan alat pengolahan tanah hand traktor jenis bajak singkal.
“Ke depan Poktan kami akan mengirimkan proposal pengadaan bantuan alat dan mesin pertanian ke Dinas Pertanian Kabupaten Banjar dibantu PPL Kostratani BPP Karang Intan," pungkas Syarifudin.[advertorial]