SANGATTA, MK - Tak hanya dokter dan tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam mengadapi serangan Corona Virus Disease alias Covid-19, para petani juga berperan penting dalam ketahanan pangan Kutai Timur hingga skala nasional.
Sebagai garda terdepan, petani bahkan harus bekerja ekstra hati-hati dalam menghadapi pandemi virus Corona ini.
Merebaknya virus Corona telah membuat perubahan di berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia.
Salah satunya kebijakan social distancing yang melarang masyarakat melakukan kegiatan di luar rumah tanpa keperluan mendesak. Namun hal tersebut tampaknya tidak berarti bagi petani di Kutai Timur.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berkah Bersatu yang berlokasi di Desa Kadungan Jaya, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur, mereka harus tetap keluar rumah.
Di tengah upaya melawan wabah Covid-19, para petani yang didampingi para penyuluh pertanian di lapangan tidak kehilangan semangat dan kegembiraan mempersiapkan beras sebanyak 150 ton bantuan kepada masyarakat dari Pemkab Kutai Timur.
“Para petani tetap semangat menjalankan tugasnya sebagai penyedia pangan bagi masyarakat Indonesia, khususnya untuk Kabupaten Kutai Timur dan Kalimantan Timur pada umumnya,” terang Priyanto, Ketua Gapoktan Berkah Bersatu.
Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi terhenti.
Begitu pula kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen padi oleh petani didampingi penyuluh harus tetap berlangsung meskipun di tengah pandemi global Covid-19 saat ini.
Sebagaimana diketahui, Menteri YSL mengimbau SDM pertanian tetap bekerja di lapangan seraya melaksanakan Protokol Kewaspadaan yang direkomendasikan WHO.[advertorial]