Hadapi Situasi Covid-19, Ini Paparan Psikologi UIN

Hadapi Situasi Covid-19, Ini Paparan Psikologi UIN

BANJARMASIN, MK – Virus Corona kini menyebar hingga ke Indonesia. Wabah ini juga menimbulkan kecemasan berlebih. Tentunya ini tidak terlepas dari informasi yang beredar di media terkait ganasnya Covid-19.
Kecemasan berlebih ini tentunya akan berdampak pada pola perilaku manusia, sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan fisik.
Wartawan metrokalimantan.com mencoba menghubungi salah satu dosen psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin untuk meminta penjelasan terkait kondisi mental seseorang di tengah pandemi ini.
“Banyak disounding bahwa kesehatan mental itu perlu dijaga, karena itu sangat berpengaruh dengan kesehatan fisik," terang Shanty Komalasari M.Psi, Psikolog UIN saat dihubungi via telepon seluler, Jumat (3/4/2020).
Menurutnya, ketika manusia mengalami kecemasan secara berlebihan akan banyak sekali memakan energi. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan jika kecemasan berlebihan sama seperti lari maraton dan ini yang mengakibatkan kelelahan secara fisik.
Akibat dari kelelahan secara fisik akan membuat seseorang berpikir negatif. Tidak hanya berpikir negatif tetapi akan membuat sesorang menyakini pemikiran yang keliru. Hal yang bisa terjadi ialah merubah pola tingkah laku seseorang.
“Kesalahan perilaku itu yang akhirnya membuat dia menjadi tidak sehat. Contohnya seperti khawatir keluar rumah padahal dia ingin makan. Akhirnya dia mengonsumsi mie instan terus-menerus. Tentunya itu tidak baik bagi tubuh,” jelasnya.
Lebih lanjut, Shanty menerangkan upaya yang bisa dilakukan agar tidak munculnya kecemasan berlebih.
“Supaya tidak terlalu lelah karena mental yang negatif, kita harus berusaha berpikir positif serta melakukan hal positif dan juga mengurangi banjir informasi yang masuk ke otak kita. Jadi harus ada pembatasan untuk menjaga kestabilan psikologis kita,” paparnya.
Kegiatan positif yang dapat dilakukan seperti main game. Kemudian melakukan video call dengan orang yang disayangi dan saling memberikan dukungan. Hal positif itu yang bisa mengimbangi masuknya informasi negatif dan membuat kecemasan berlebih dapat dikontrol.
Meningkatnya produksi imun, lanjutnya, juga didukung oleh kesehatan fisik.
“Kalau hubungan psikis dengan imun. Ketika kondisi psikologis stabil maka fisik juga akan lebih bagus dan imunnya akan meningkat. Misalkan hari ini sudah berapa kali kamu tertawa dan tersenyum. Itu menandakan kondisi psikologis mereka stabil,” pungkasnya.[fuad]

Lebih baru Lebih lama