PELAIHARI, MK - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan menyampaikan tiga program strategis untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.
Tiga program itu, yakni meningkatkan pelayanan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dan yang ketiga yaitu Gerakan Tiga kali Ekspor (Gratieks).
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi juga menegaskan untuk mendukung program Strategis Kementerian Pertanian.
"Para petani harus terus didorong agar dapat melakukan hilirisasi kegiatan usaha taninya baik secara on-farm maupun off-farm terutama pengelolaan pasca panen,” ujar Dedi.
Seiring dengan arahan Menteri Pertanian dan Kepala BPPSDMP, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Ushuluddin yang didirikan berdasarkan sebuah gagasan Alumni Pondok Pesantren Ushuluddin menjadi mitra Pemerintah.
Mereka menjadi mitra pemerintah dalam pembinaan petani dalam lingkup santri/wali santri/masyarakat, sehingga mampu melaksanakan pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
P4S Ushuluddin dikelola oleh seorang Petani Milenial bernama Muhammad Husni Tamrin. Beliau juga Direktur PT. Cahaya Abadi Petani (CAP), salah satu anggota Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Indonesia yang bekerja sama dengan IACCB (Indonesia Australia Commercial Cattel Breeding) pada tahun 2017.
Muhammad Husni Tamrin juga menjabat sebagai Ketua FK P4S se-Kalimantan Selatan di bawah binaan dan pendampingan Balai Besar Pelatihan Pertaian (BBPP) Binuang, BPPSDMP, Kementan.
P4S Ushuluddin beralamat di Dusun Sungai Aris Rt.08/03 Desa Sungai Jelai, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, dengan jarak dari pusat Kota Banjarmasin sekitar 63 kilometer. Dari pusat kota Kabupaten Tanah Laut sekitar 25 kilometer dan dari Kecamatan Tambang Ulang hanya berjarak sekitar 13 kilometer.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh P4S Ushuluddin meliputi usaha tanaman pangan berupa padi sawah seluas 20 hektare, perkebunan karet seluas 80 hektare, kelapa sawit seluas 30 hektare dan usaha pembiakan sapi potong sebanyak 250 ekor.
Kegiatan usahanya ini dipelihara dengan sistem open grazing di lahan seluas 480 hektare dengan pendampingan dari Pemerintah Pusat dan Daerah serta Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (BUMP) dan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB) dengan menggunakan teknologi Tepat Guna, untuk meningkatkan kemampuan, kemandirian dan kesejahteraan petani.
Pengembangbiakan ternak sapi di P4S Ushuluddin menerapkan system semi intensif, di mana pada pagi hari sapi dilepas merumput di padang penggembalaan dan sore hari dimasukkan ke dalam kandang dengan kawin alam. Perbandingan jantan dan betina adalah 1:20 , diharapkan 1 induk 1 tahun 1 Pedet.
“Penggembalaan ternak menggukan paddock dari kabel listrik, hal tersebut di lakukan supaya sapi tetap dalam pengawasan," pungkas Husni yang mengaku meraih omzet Rp90 juta per bulan dari seluruh kegiatan usaha pertanian yang dia lakukan.[advertorial]