KANDANGAN, MK - Sejak awal pandemi Covid-19 merebak, banyak sektor usaha melemah bahkan terhenti, seperti sektor perdagangan dan sektor konstruksi, namun tidak untuk sektor pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) optimis bahwa sektor pertanian harus tetap stabil karena pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus selalu tersedia.
Peran petani saat ini menjadi sangat strategis dalam penyediaan pangan dalam negeri ditengah kondisi pandemi Covid-19, di mana ditetapkannya pembatasan sosial.
Optimisme ini menular kepada Kelompok Tani Suka Jaya yang berlokasi di Desa Malilingin, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Kecamatan Padang Batung merupakan salah satu kawasan pengembang komoditas organik.
Desa Malilingin adalah salah satunya kawasan di cabai organik di desa ini seluas 76 hektare dan kawasan padi gogo seluas 345 hektare.
Poktan Suka Jaya yang diketuai oleh Ramsi dan Poktan Tongkuan 2 yang diketuai oleh Nas'an setiap 2 sampai 3 hari sekali mampu memanen cabai per hektare 60 kilogram sampai 150 kilogram.
Namun tidak diimbangi dengan harga cabe di tingkat petani yang mengalami penurunan dari Rp40.000 menjadi Rp24.000 per kilogram.
Menurut Endah, Koordinator BPP Padang Batung, petani sudah mulai sadar untuk beralih ke pertanian organik. Penggunaan bahan kimia seperti pupuk dan insektisida sudah ditinggalkan.
“Hasil panen cabai setiap hari melimpah, adanya disparitas harga yang cukup tinggi antara yang diterima oleh petani dengan harga jual dipasar kabupaten lumayan tinggi," tutur Endah.
Menurut Ramsi harga cabai di tingkat peatni Rp24.000 per kilogram, sedangkan di pasar kabupaten mencapai Rp40.000 sampai Rp60.000 per kilogram.
“Jarak tempuh dari Desa Malilingin ke kota kabupaten berkisar 10 kilometer dengan memakan waktu hanya sekitar setengah jam," ungkap Ramsi.
Selain mengembangkan cabai organik, Poktan Suka Jaya juga mengembangkan padi organik varitas lokal gogo duyung. Harga beras di tingkat petani saat ini Rp10.000 per kg dan harga dikota sampai Rp13.000 per kilogram.
Penelusuran Tim dari BBPP Binuang, lokasi Poktan Suka Jaya berada di perbukitan di kelilingi dengan hutan yang lebat dengan keanekaragaman hayati sangat mendukung pengembangan pertanian organik dengan tanah yang masih subur.
Sebagaimana dari informasi yang didapat bahwa Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) telah dicanangkan oleh Bupati H Achmad Fikry sebagai kawasan pertanian organik sejak tahun 2019.[advertorial]