TANJUNG, MK - Menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19 tetap dilakukan Kelompok Tani (Poktan) Usaha Warga Bersama Desa Habau Hulu, Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong. Poktan yang diketuai Asmuni ini bahkan tetap melakukan panen raya padi, Rabu (29/4/2020).
Hal Ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo, di mana pertanian tetap harus terus berproduksi walaupun di tengah pandemi Corona.
Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Ini seperti yang selalu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
"Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak boleh menyurutkan aktivitas pertanian," tuturnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi pun mengatakan ini di berbagai kesempatan.
“Pandemi Covid-19 menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu yang tetap harus bergerak, selain sektor kesehatan. Karenanya, ayo berjuang terus karena ketersediaan pangan di masyarakat adalah tanggung jawab kita," jelas Dedi.
Dedi juga mengimbau insan pertanian untuk jangan lupa memperhatikan protokol penanganan Covid-19 di lapangan.
Koordinatop BPP Banua Lawas, Yuli Permana SP mengatakan, luas lahan tanaman padi yang dipanen Poktan Usaha Waraga Bersama luasnya mencapai 38 hektare.
Sementara itu, PPL WKPP Banua Lawas, Gazali Rahman SP menyatakan, bibit padi yang dipanen ini jenis bibit padi unggul yaitu Varietas Inpari 33. Dalam 1 hektare, hasilnya mencapai 4,9 ton gabah kering.
"Pelaksanaan panen kali ini masih dilakukan dengan cara manual dan belum menggunakan Combine harvester,” ungkap Gazali.
Untuk pemasaran hasil panen ini, lanjutnya, pihaknya tidak ikut campur. Para petani di desa ini sudah biasa menjual hasil panen padinya di pasar lokal desa setempat.
Asmuni sangat bersyukur bahwa di tengah pandemi seperti ini mereka masih bisa melaksanakan panen padi. “Alhamdulillah, varietas yang kami bawa ini Inpari 33 hasilnya sangat bagus dan memuaskan," imbuhnya.
Per hektarnya, sambung Asmuni, hampir mencapai 5 ton. Keberhasilan ini tentu saja ini berkat adanya bimbingan dan pendampingan.
"Jadi ini berkat bimbingan dan pendampingan dari Bapak Gazali Rahman SP selaku Penyuluh WKPP dan Bapak Yuli Permana,lnSP selaku Koordinator BPP," ungkap Asmuni dengan wajah berbinar.[advertorial]