BUNTOK, MK – Satgas Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Barito Selatan (Barsel) diharapkan selalu terbuka terkait informasi seputar kasus wabah yang telah ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai pandemi ini.
Ini sebagaimana dikatakan Anggota DPRD Barsel, H Zainal Khairuddin kepada metrokalimantan.com, Minggu (26/4/2020).
Ia menilai sampai dengan saat ini, belum ada informasi apapun yang bisa diakses oleh masyarakat, seputar Covid-19 di Barsel.
“Kita minta semua informasi terkait Covid-19 ini, hendaknya dibuka secara transparan dan aktual kepada seluruh masyarakat. Jangan sampai masyarakat tidak tahu perkembangan terkait pandemi ini di daerahnya setiap harinya," pinta Zainal.
Pesan yang ditekankan politisi PPP ini, berawal dari banyaknya kawan-kawan media yang mengeluh akan sulitnya memperoleh informasi terkait kasus yang disebabkan SARS-Cov-2 di Bumi Batuah tersebut.
Karena dinilai tidak adanya kejelasan, siapa yang sebenarnya bertanggung jawab sebagai juru bicara Satgas Gugus Tugas di Barsel.
Bahkan ada teman media yang mengaku, kesannya semua pihak di Gugus Tugas saling lempar tanggung jawab, menyangkut penyampaian informasi seputar kasus Covid-19 ini.
“Ada beberapa teman media mengeluh dengan kami, ketika mereka konfirmasi dengan Kepala Dinas Kesehatan, tidak ada ditanggapi, saat didatangi ke kantornya malah teman-teman ini diarahkan menemui Direktur RSUD Jaraga Sasameh. Demikian juga sebaliknya,” bebernya.
Ia juga berpesan, keterbukaan informasi ini sangat penting, agar tidak menimbulkan kesalahan pemahaman orang dan timbulnya kepanikan di tengah masyarakat.
Selain itu, dengan adanya informasi yang jelas terkait apa itu Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan apa itu Pasien Dalam Pengawasan (PDP), serta berapa jumlah kasusnya di Barsel.
"Bisa dijadikan referensi bagi warga untuk terus meningkatkan kewaspadaan, tanpa harus waswas dan mengalami kepanikan," tuturnya.
"Karena kita tidak mau ada kesimpangsiuran informasi yang diterima warga, hingga menimbulkan kepanikan dan rasa waswas berlebihan bagi masyarakat," pungkasnya.[deni]