SANGGAU, MK - Penangkaran benih menjadi program yang sangat penting. Program ini dinilai mampu memberdayakan petani dan memandirikan petani agar berdaya saing.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof Dr Ir Dedi Nursyamsi M.Agr menyebut program penangkaran benih ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
"Ini untuk memberdayakan petani dan memandirikan petani agar berdaya saing. Kegiatan ini diharapkan bisa kontinyu agar petani penangkar yang telah mulai muncul ini tetap dapat dibina," tuturnya.
Dengan begitu, lanjutnya, petani bisa dibina menjadi ahli agar produksi benih padi bisa lebih berkualitas dan meningkat serta pengaksesan bagi petani akan lebih mudah untuk memperoleh benih unggul, karena telah banyak tersedia.
Dedy menegaskan, dengan program ini, Kementan menargetkan adanya peningkatan kapasitas petani agar pintar membuat benih padi secara mandiri.
Ke depan diharapkan agar penangkar benih Kabupaten Sanggau bisa membuat benih sendiri dan dapat memenuhi kebutuhan setempat, mempunyai nilai tambah, menghemat biaya produksi berupa benih, membentuk kelembagaan korporasi tani dalam usaha taninya.
Penangkar benih padi sawah yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Harapan di Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat masih tetap eksis melaksanakan penangkaran benih padi di tengah wabah Covid-19.
Bambang Ali Widodo selaku Ketua Poktan Harapan menerangkan, luas penangkaran sekitar 25 hektare dengan sistem tanam yang digunakan adalah Jarwo 2 : 1 dan bibit Inpari 42.
“Di lokasi penangkaran ditanami refugia, yang mana fungsinya untuk tempat berlindung atau persinggahan dan sebagai sumber pakan bagi serangga musuh alami organisme penggangu tanaman," terangnya, Selasa (12/5/2020).
Koordinator BPP Kembayang, Ismanto menyampaikan, dengan banyaknya permintaan benih semakin menambah semangat penangkar benih padi di Kabupaten untuk memproduksi benih padi yang bermutu dan bersertifikat supaya bisa memenuhi sendiri kebutuhannya.
“BPP Kembayan yang sangat berperan menjadi ujung tombak mengawal dan mengawasi kegiatan penangkaran benih,” kata Ismanto.
Penangkar Benih untuk tetap melaksanakan kegiatan walaupun dalam kondisi merebaknya wabah Covid-19. Ia menekankan yang paling penting selalu menerapkan penggunaan masker, social distancing dan selalu cuci tangan.
"Kami juga menghimbau para penangkar benih dan masyarakat untuk melaksanakan anjuran pemerintah untuk menerapkan social distancing, menggunakan masker bila keluar rumah dan sering cuci tangan,” pungkas Ismanto.[advertorial]