BANJARBARU, MK – Pandemi Covid-19 yang menyebar di Indonesia sekitar Februari 2020, sangat berpengaruh di hampir semua aktivitas. Tak terkecuali dengan kegiatan latihan paralimpian Kalimantan Selatan.
Beruntung, dengan spirit untuk tetap mempertahankan fisik, skill dan mental, sejumlah atlet difabel tetap semangat menjalani program Pemusatan Latihan Provinsi (Pelatprov) yang bergulir mulai Januari 2020.
Hanya saja, untuk tetap aman dari penyebaran virus Corona ini, paralimpian Banua melakukan latihan mandiri di daerah bahkan di rumah masing-masing dengan dipandu para pelatih dari cabang olahraga masing-masing.
“Mereka tetap latihan di daerah dan di rumah masing-masing. Tapi tetap dipantau pelatih,” terang H Ahmad Firdaus, Ketua National Paralympic Committee (NPC) Kalsel, Minggu (31/5/2020).
Menurut Firdaus, latihan mandiri di daerah masing-masing ini terpaksa dilakukan untuk menghindari terjangkit dari virus Corona. Ini juga sekaligus untuk mendukung upaya pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19.
Sebenarnya, lanjut pria yang akrab disapa Daus ini, tak terlalu masalah juga bagi paralimpian untuk menjalani program latihan selama masa Covid-19. Karena memang sebagian mereka sudah terbiasa dengan latihan mandiri.
“Kami sendiri memutuskan latihan mandiri ini setelah adanya anjuran atau imbauan pemerintah tentang social distancing, jangan berkerumun dan harus menggunakan masker,” jelasnya.
Peraih dua emas renang di Peparnas Kalimantan Timur 2008 ini mengaku optimis paralimpian bisa menjaga stabilitas fisik dan kondisi, karena semua panduan tentang itu sudah diberikan tim pelatihan.
Soal persiapan menuju Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) di Papua yang dimundurkan ke 2021, Firdaus menilai tidak masalah. Justru persiapan paralimpian menjadi lebih panjang.
“Pastinya dengan kondisi Covid-19 siapa pun harus menerima apa adanya. Terpenting tetap menjaga kondisi fisik, tetap latihan dan manfaatkan waktu panjang ini untuk memaksimalkan kemampuan,” pungkasnya.[iqbal]