Analisis BMKG, Kalsel Masih Relatif Aman dari Fenomena Karhutla

Analisis BMKG, Kalsel Masih Relatif Aman dari Fenomena Karhutla

BANJARMASIN, MK - Hampir setiap tahun fenomena kebakaran hutan dan lahan alias Karhutla terjadi di Kalimantan, tak terkecuali di Kalimantan Selatan. Menurut pantauan dari parameter cuaca, kondisi Kalsel masih relatif aman dari fenomena Karhutla.

Keadaan ini disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor BMKG Kalsel, Karmana kepada metrokalimantan.com, Selasa (9/6/2020).

"Untuk Karhutla, ditinjau dari parameter cuaca masih relatif aman sehubungan masih turunnya hujan. Untuk Kalsel ada 1 titik api antara tanggal 29 Mei ke belakang. Tapi sekarang belum ada lagi titik api dari tanggal 29 Mei sampai 9 Juni 2020 karena masih hujan," jelas Karmana.

Menurutnya, analisis curah hujan, secara umum wilayah Kalimantan Selatan pada Mei 2020 berada pada kriteria rendah (20 - 50 millimeter) sampai dengan menengah (75 - 100 millimeter).

Namun, lanjutnya, terdapat daerah dengan kriteria curah hujan tinggi (150 - 300 millimeter). Curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong (244 millimeter).

"Sementara monitoring hari tanpa hujan, Provinsi Kalimantan Selatan pada umumnya mengalami hari tanpa hujan kriteria Sangat Pendek 1 sampai 5 hari dan masih mengalami hujan sampai dengan updating data," paparnya. 

Ia mengatakan, terdapat daerah yang mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria Pendek 6 sampai 10 hari, yaitu di Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong dan Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru.

Peluang hujan sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan diprakirakan akan terjadi curah hujan 100 millimeter dengan peluang lebih dari 60 persen.

"Kecuali Kabupaten Kotabaru darat bagian timur, Pulau Laut bagian selatan, sebagian Pulau Laut bagian utara dan Pulau Sebuku, curah hujan 150 millimeter dengan peluang lebih dari 50 persen," pungkasnya.[fuad]
Lebih baru Lebih lama