BANJARMASIN, MK - Secara resmi Pemerintah Kota Banjarmasin belum menerbitkan Surat Edaran dibukanya wisata Siring Tendean. Namun sejak Minggu (21/4/2020), warga sudah ramai berkunjung ke lokasi taman siring sungai Martapura.
Ini cukup mengkhawatirkan, mengingat status Kota Banjarmasin masih tergolong zona merah, bahkan bakal meningkat ke zona hitam. Ini lantaran penyebaran Covid-19 belum reda atau menunjukan angka penurunan.
“Seharusnya masyarakat Banjarmasin bersabar menahan diri, untuk tidak melakukan wisata siring dulu, sebelum wabah virus corona dan kondisinya pulih,” ungkap Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Bambang Yanto Purnomo kepada wartawan, Selasa (23/6/2020).
Menurutnya, di tengah suasana masih dalam kondisi tanggap Darurat Covid-19 pengunjung di lokasi wisata siring sudah tampak ramai. Bahkan juga banyak para Pedagang Kali Lima (PKL) membuka lapaknya.
Artinya, lanjut Bambang, tak sedikit warga Kota Banjarmasin masih kurang kesadaran akan bahaya wabah Corona ini, sehingga tidak adanya kepedulian meski untuk diri sendiri.
“Sampai sekarang ini kami belum mengetahi terkait adanya imbauan resmi, dibukanya wisata siring itu dari Pemko, tapi akan kami koordinasikan," tegasnya.
Bambang mengatakan, di satu sisi pihaknya prihatin dengan kondisi di tengah pandemi saat ini, karena warga tidak ada pekerjaan, sehingga bukanya tempat wisata dianggap menjadi lahan untuk mendapatkan penghasilan.
Jika dibuka, Pemerintah Kota harus mencarikan solusi agar tetap sejalan dengan anjuran penanganan Covid-19. Tentu kasihan warga Banjarmasin yang buka usaha di Siring Tandean belum ada pekerjaan.
“Di tempat wisata itu harus menerapkan protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat hand wash, aturan jaga jarak selain wajib menggunakan lgunakan masker,” jelasnya.
Legislator dari fraksi Partai Demokrat ini mengungkapkan, memang jika berkaca dengan daerah Jakarta, beberapa kegiatan seperti car free day sudah mulai diperbolehkan.
Namun, sambungnya, ada ketentuan tersendiri dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebab apabila penanganan corona tidak serius, zona merah akan mengarah ke zona hitam.
"Kita cari solusi yang terbaiknya, jadi alangkah baiknya masyarakat boleh ke luar rumah cuma ikuti anjuran protokol corona,” ungkapnya.[toso]