PELAIHARI, MK - Bupati Tanah Laut, Sukamta melakukan panen padi di Desa Mekarsari, Kecamatan Kintab, Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan, Rabu 17 Juni 2020.
Panen juga dihadiri Plt Kepala Distanpanghorbun yang sekaligus sebagai Asisten II Pemkab Tanah Laut, Tripika Kecamatan Kitab, dan beberapa kepala desa di wilayah Kecamatan Kintab.
Tiba di lokasi panen, Bupati Sukamta dengan didampingi oleh para pejabat yang hadir langsung turun ke sawah dan melakukan panen.
Lokasi yang telah dipersiapkan oleh petugas pertanian yang ada di Kecamatan Kintab menunjuk sawah milik petani H Lukman, Poktan Bunga Padi.
Padi yang dipanen adalah hasil tanam musim hujan (MH) yang penanamannya mundur ke Januari/Februari 2020.
Dalam bincang-bincang dengan beberapa petani, Sukamta menyatakan rasa gembira dan berpesan agar petani semangat terus meningkatkan produksi padi.
Saat bertanya permasalahan yang dihadapi petani, petani menyebutkan bahwa permasalahan utama pertanian di Kintab adalah pengelolaan lahan yang belum optimal, salah satunya karena keterbatasan air terutama memauki musim kemarau (MK) ini.
Dilaporkan, saat ini kondisi alur sungai sudah tidak dalam, tidak adanya pintu air dan tanggul yang dapat menahan air. Petani berharap bisa dibantu untuk mengatasi itu dengan pendalaman alur sungai, pembuatan pintu air dan tanggul.
“Permasalahan utama pertanian di Kintab pada MK ini adalah pengelolaan lahan yang belum optimal yang salah satunya karena keterbatasan air," terang Maryono, Ketua Poktan Bunga Padi, yang diamini oleh Supriyadi Ketua Poktan Tani Maju.
Menurut Maryono, perlu dibuat pintu air dan tanggul untuk menahan air agar bisa masuk ke lahan. Saat ini ada 40 hektare yang belum dimanfaatkan karena kurang air.
Di Desa Mekar Sari ada seluas 300 hektare padi musim hujan yang penanamannya dulu mundur dari Oktober ke Januari/Februai.
Padi MH inilah yang hingga saat ini belum selesai panen. Diperkirakan produktivitas panenan MH ini berkisar 5-6 ton per hektare GKP.
Kehadiran bupati dalam panen bersama, tentu memiliki nilai tersendiri untuk membangkitkan semangat dan motivasi petani.
Namun, di tengah-tengah banyaknya permasalahan di lapangan yang mengganggu proses produksi, petugas penyuluh yang mendampingi berharap bantuan untuk mengatasi air bisa dipenuhi.
“Apa yang disampaikan petani sesuai dengan kenyatan di lapangan. Saya sebagai petugas berharap itu (bantuan) bisa terpenuhi,” ujar Khodir.
Selama ini bantuan telah diterima petani untuk mendukung peningkatan produksi berupa benih, Alsintan (hand traktor, mesin tanam, mesin panen, penggilingan), dan sarana irigasi berupa embung.
Ditanya perihal kehadiran bupati, Penyuluh Pertanian yang sekaliguas Mantri Tani Kecamatan Kintab, Khodir mengaku senang karena menambah motivasi petani.
Khodir juga mengungkapkan keinginannya untuk merealisasikan rencana memproduksi dan menjual dalam bentuk beras kemasan dengan menggerakkan potensi yang ada.
“Kami telah merencanakan untuk memproduksi beras dalam kemasan (merek apa belum terpikir). Ini yang mau kami realisasikan dengan memfungsikan pabrik padi yang dimiliki Gapoktan,” pungkas Khodir.[advertorial]