KOTABARU, MK - Ratusan warga Desa Selaru, Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, terpaksa mengungsi ke daerah lebih tinggi, seiring bencana banjir yang menerjang daerah itu.
Musibah ini terjadi pasca hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari belakangan di Bumi Saijaan. Tercatat 93 kepala keluarga (KK) Desa Selaru di RT 1 dan RT 2, harus mengungsi.
Kepala Desa Selaru, Junaidi saat dikonfirmasi via telepon seluler, Sabtu (20/6/2020) membenarkan musibah banjir menerjang daerahnya, dan kondisi seperti ini memang terjadi hampir setiap tahun.
"Namun tahun ini memang lebih besar dari tahun sebelumnya. Mungkin karena faktor curah hujan yang cukup tinggi, sehingga debit air tidak bisa tertampung di alur sungai," terangnya.
Ia menambahkan, banjir yang menggenangi rumah warga setinggi lutut orang dewasa itu mengakibatkan ratusan warga atau 93 KK harus mengungsi ke rumah sanak saudaranya di daerah tak terkena banjir.
"Alhamdulillah, bencana banjir tidak memakan korban jiwa. Hanya saja kerugian materi ada pada sektor pertanian, karena padi yang sudah siap panen akhirnya gagal panen akibat terendam air," jelasnya.
Menurut Junaidi, memang sungai ini sering mengalami pendangkalan. Karenanya sungai ini harus jadi prioritas pembersihan dan pengerukan agar ke depan air bisa lancar turun ke arah laut.
"Perlu kami pikirkan adalah bagaimana cara untuk memotong jalan aspal agar dibuatkan gorong-gorong, supaya air sungai tidak merambah ke persawahan dan rumah warga. Itu harapan kami sebagai warga desa Selaru," tutur Junaidi.
Sementara itu, Camat Pulau Laut Tengah, Melinda Ratna Agustina berharap usulan untuk pembangunan tanggul yang ada di wilayahnya dapat disetujui pemerintah, mengingat banjir ini sudah menjadi langganan setiap tahunnya.
"Semoga apa yang kami harapkan (pembangunan tanggul sungai di Desa Selaru) dapat disetujui, baik melalui APBD maupun CSR. Ini supaya sungai mampu mencegah meluapnya air," pungkas Melinda.[zainuddin]