BATULICIN, MK - Di beberapa daerah banyak Alat Mesin Pertanian (Alsintan) rice transplanter atau mesin penanam padi yang masih belum dimanfaatkan secara optimal.
Namun tidak demikian di wilayah Desa Sari Gadung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, tepatnya sejak turunnya bantuan tahun 2015 .
Kelompok Tani (Poktan) Bina Sejahtera yang diketuai Muslih Sutianai sudah secara konsisten menggunakan transplanter, sehingga 1 unit Alsin bantuan berupa alat tanam padi ini terus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Hal tersebut ditengarai selain mahalnya upah buruh tanam, juga buruh tanam sangat susah dicari.
"Dengan transplanter ini kami sangat terbantu menekan ongkos produksi juga lebih cepat," tutur Muslih, Selasa (9/6/2020).
Saat ini sawah yang dapat ditanami menggunakan Transplanter ini, khususnya di Poktan Bina Sejahtera sekitar 15 hektare. Hal tersebut disebabkan rata-rata sawah berpengairan tadah hujan.
Menurut Penyuluh Pertanian, Faisal, keluhan petani masih kurangnya alat tanam padi ini. Karena di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya yang memiliki sawah yang masih mudah pengairannya, sangat membutuhkan unit Alsintan khususnya Transplanter.
Hal ini senada dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dr Ir Dedi Nursyamsi M.Agr.
Saat kegiatan bertajuk Ngobrol Asyik Penyuluhan Pertanian, Ia berpesan agar semua harus produktif, terus menanam, terus menanam dan penyuluh pertanian untuk terus mendampingi petani.
"Tentunya harus mengikuti SOP pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19," pungkasnya.[advertorial]