PARINGIN, MK - Hari yang dinanti akhirnya tiba. Sebuah pesanan datang untuk membeli umbi porang yang akan diambil hari ini. Hasil panen hari ini sebanyak 3 ton. Senyum para petani porang mengembang, mengingat uang Rp13,5 juta sudah ditangan.
Harga jual umbi porang Rp4.500 per kilogram sangat menggiurkan. Harganya terus mengalami peningkatan dibanding sekitar lima tahun lalu, saat mereka mulai membudidayakan porang di Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Tanaman Porang yang populer beberapa tahun belakangan ini, adalah salah satu tanaman yang termasuk dalam famili Araceae dan merupakan tumbuhan semak (herba) dengan umbi tunggal didalam tanah.
Budidaya Porang juga menjadi salah satu usaha diversifikasi bahan pangan dan sebagai salah satu penyedia bahan baku industri. Porang memiliki kandungan Glucomanan yang serba guna dan bernilai tinggi, terutama untuk pasar ekspor.
Selain untuk makanan, juga dapat digunakan untuk berbagai macam industri, kimia, dan obat-obatan.
Balangan adalah salah satu Kabupeten di Kalimantan Selatan yang mulai mengembangkan Porang. Didukung dengan iklim dan potensi lahan terutama perkebunan, membuat porang menjadi sumber uang bagi para petani.
Salah satu keunggulan tanaman porang adalah toleran terhadap naungan, sehingga bisa dijadikan tanaman sela di perkebunan khususnya untuk karet.
Salah satu petani porang, Abdulsani mengatakan, rata-rata berat umbi porang yang dipanen adalah 3 sampai 5 kilogram per umbi dengan umur panen 8 bulan. Ini dengan catatan bibit yang digunakan adalah bibit porang dari umbi dengan berat per Kg nya berisi 7 hingga 8 umbi untuk bibit.
Selain dengan umbi, bibit porang juga bisa dari katak atau bubil. Katak atau bubil merupakan bulatan cokelat kehitaman yang mencul di sela pertemuan cabang di ruas daun. Jika menggunakan bibit dari katak, waktu panen porang sekitar 2 sampai 3 tahun.
Meskipun belum seluas dan sebesar hasil panen porang di pulau Jawa dan sedikit kendala dalam hal pemasaran, paling tidak ada harapan bagi para petani dengan melihat sumber daya alam yang mendukung. Peluang hasil juga sangat potensial, dibsamping tanaman perkebunan utama yang harganya tidak menentu belakangan ini.
Tanaman porang bisa menjadi alternatif bagi petani di Kalimantan, khususnya di Kabupaten Balangan untuk menjadi sumber uang penambah penghasilan sekaligus mendukung sumber pangan baru yang memiliki nilai ekspor yang tinggi.[advertorial]