Pantau Pelayanan Publik, Waket DPRD Kunjungi Perpustakaan

Pantau Pelayanan Publik, Waket DPRD Kunjungi Perpustakaan

BANJARMASIN, MK - Kelesuan di masa Covid-19 juga melanda aktivitas di Perpustakaan. Ini terindikasi dari menurunnya jumlah pengunjung ke perpustakaan daerah di Kalimantan Selatan.

Untuk mengetahui kondisi terkini, Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syaripuddin berkunjung sekaligus bersilaturahmi ke Dinas Perpustakaan Kalsel. Ini dilakukan terkait pelayanan publik yang diberikan perpustakaan kepada masyarakat. 

"Saya melakukan silaturahmi ke beberapa tempat, terutama pelayan publik seperti perpustakaan. Di sana kunjungan per hari sebelum Covid-19 itu hampir 200 sampai 300. Itu menurut keterangan kepala perpustakaan," terang Syaripuddin, Selasa (09/06/2020). 

Menurut legislator yang akrab disapa Bang Din ini, saat ini perpustakaan masih dalam keadaan tutup dan tidak ada kegiatan kecuali para pegawai. Apabila perpustakaan dibuka tentunya harus meningkatkan protokol kesehatan, termasuk membatasi pengunjung yang datang. 

"Ini harus disiapkan ketika diberlakukan new normal, maka mereka sudah siap melaksanakan dan membuka Perpus. Itupun juga nanti ada pembatasan dan mereka harus menyediakan protokol kesehatan karena disana juga banyak yang datang," terangnya.

Menurutnya, Dinas Perpustakaan telah memiliki aplikasi digital yang dapat diakses oleh masyarakat. Namun masih terdapat kekurangan dalam kelengkapan bahan di dalamnya.

"Aplikasi digital ada yaitu e-perpus, tapi memang kekurangan bahan dan belum optimal," jelasnya.

Selain itu, Ia juga menyampaikan mengenai monitoring yang dilakukannya bersama Komisi II ke Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Samsat Tabalong. 

"Jadi ada beberapa hal yang memang menjadi target Komisi II, yaitu bagaimana setiap Samsat di Kalsel bisa menjaga kestabilan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terkait pajak kendaraan bermotor, yang kedua Samsat bisa melakukan inovasi-inovasi ditengah pandemi tujuannya untuk meningkatkan PAD," paparnya.

Hampir sama dengan perpustakaan, pihak Samsat juga mengoptimalkan pelayanan dengan e-samsat. 

"Yang dulunya sehari 10 orang dan sekarang sampai ratusan yang menggunakan aplikasi tersebut. Jadi ini terus disosialisasikan secara pelan-pelan," tutupnya.[fuad]

Lebih baru Lebih lama