BANJARMASIN, MK - Daerah perbatasan kembali mendapat perhatian penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan.
Kali ini, agenda monitoring menuju perbatasan Kalimantan Timur - Kalimantan Selatan dilakukan Komisi IV. Upaya ini sekaligus untuk melihat kondisi masyarakat yang mencari nafkah di daerah perbatasan itu.
“Kami dari DPRD Provinsi Kalimantan Selatan ingin menyamakan pandangan antar 2 wilayah ini, bagaimana kita bisa mengatur dan mengkoordinasikan warga kita yang ada diperbatasan," terang Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Luthfi Saifuddin, Senin (23/6/2020).
Sebagaimana diketahui, lanjut Lutfhi, banyak warga Banua yang mencari nafkah di wilayah Kalimantan Timur. Pun sebaliknya dengan warga Bumi Etam tersebut.
Menurutnya, di tengah pandemi saat ini, masyarakat harus menjadi perhatian utama terkhusus di perbatasan. Ini agar tidak ada hambatan seperti yang pernah terjadi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana akses keluar masuk provinsi sangat ketat penjagaannya.
”Yang perlu disepakati masa pandemi ialah mobilisasi tenaga kerja jangan sampai terhambat, sehingga masyarakat kita di kedua provinsi ini bisa tetap menggerakkan perekonomiannya," jelasnya.
Karena, sambungnya, bagaimana pun Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur berada di satu tanah yang sama. "Jadi harus menjadi kesepakatan kami bersama,” imbuhnya.
Monitoring ke daerah perbatasan itu juga langsung diikuti Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK beserta anggota Komisi lainnya. Sementara DPRD Kalimantan Timur juga menyambut kedatangan mereka.[fuad]