KUALA KAPUAS, MK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, mengklaim jumlah anak dengan stunting mengalami penurunan. Meski demikian, kasus kesehatan itu tetap jadi perhatian untuk ditekan.
Data stunting Dinkes Kapuas berdasarkan perkembangan pada Februari 2020 melalui aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau e-PPGM di wilayah Kabupaten Kapuas terdapat 22.990 balita, yang sudah diukur berat badan dan tinggi badan sebanyak 18.089 balita.
"Kisarannya 78,7 persen dari jumlah total balita yang sudah diukur hasilnya adalah jumlah stunting kita 2.480 artinya dalam persentase jumlahnya 13,7 persen," kata Apendi, Kadis Dinkes Kapuas, Rabu (8/7/2020).
Upaya menurunkan angka stunting ini, kata Apendi, telah dilakukan pihaknya salah satunya adalah melalui program Ketupat Kuning atau 'Ketuk Pintu Sehat Kurangi Stunting' yang digagas Dinkes Kapuas.
"Angka stunting pada 2013 45 persen lebih, 2018 posisi kita 41,2 persen, ke depan hingga 2023 kita upayakan turun," tukas Apendi.
Dikutip dari situs Kemenkes, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.[zulkifli]