KOTABARU, MK - Kampung Tangguh Banua (KTB) merupakan program Polri yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Ini dalam rangka membantu pemerintah sebagai upaya mendisiplinkan masyarakat dalam menghambat penyebaran dan memutus mata rantai Covid-19.
Pembentukan KTB di Bumi Saijaan untuk mencanangkan secara resmi oleh Bupati Kotabaru, Sayed Jafar beserta Forkopimda pada 22 Juni 2020 lalu.
Sejauh ini, sudah terdapat 9 KTB yang telah terbentuk di beberapa wilayah Kotabaru, yaitu di Desa Megasari Pulau laut Utara, Desa Sarang tiung Pulaulaut Sigam, Desa Rantau Jaya Sungai Durian, serta Desa Lalapin Hampang.
Juda di Desa Karang Payau Kelumpang Hulu, Desa Telaga Sari Kelumpang Hilir, Desa Banjarsari Sampanahan, Desa Tebing Tinggi Kelumpang Tenggah dan di Desa Pudi Kelumpang Utara.
Baru-baru ini, Senin (7/7/2020), Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis S.Sos beserta Bupati Kotabaru Sayed Jafar dan Forkopimda meninjau KTB yang berlokasi di Desa Lalapin, Kecamatan Hampang.
Dalam peninjauan itu, Syairi mengatakan, sekarang desa harus berlomba, jangan takut untuk dijadikan kampung tangguh, karena sinergitas antara legislatif, eksekutif maupun yudikatif di Kotabaru mendukung dan akan masuk beberapa program Pemkab, baik dari program pertanian, perkebunan, ataupun perikanan.
Syairi berharap jumlah Kampung Tangguh di Kotabaru terus diperbanyak. Pasalnya kampung tangguh tidak hanya menekan penyebaran Covid-19, namun juga berdampak positif, seperti meningkatkan kemandirian dan kembali menumbuhkan nilai-nilai gotong royong yang mungkin selama ini sudah mulai luntur.
Sehingga, lanjutnya, Covid-19 bukan penyakit aib. Orang yang terpapar covid-19 bukan untuk dikucilkan, namun mereka sebenarnya butuh dukungan moril. Mereka bisa semangat sehingga imun mereka naik dan penyembuhan pun akan cepat.
Pada kesempatan ini, Bupati Kotabaru bersama Ketua DPRD beserta Forkompimda menyerahkan bantuan berupa alat pelindung diri, bibit jagung, benih ikan nila, dan pemasangan rompi kepada tim siaga Covid-19.[zainuddin]