PULANG PISAU, MK - Festival Budaya Handep Hapakat 2020, yang bakal dilaksanakan secara virtual oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Pulang Pisau menuai kritikan tajam.
Kritikan datang dari sejumlah tokoh adat dan pecinta seni, baik dari kabupaten setempat maupun daerah lainnya di regional kalimantan.
Penundaan kegiatan yang sejatinya dilaksanakan dari 1 Juli hingga 13 Agustus 2020 ini, dinilai tidak mencerminkan kearifan lokal daerah. Hal itu juga disepakati berdasarkan rapat khusus antara Disbudpar bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pulang Pisau, Jumat (17/7/2020).
"Berdasarkan kesepakatan bersama Anggota DPRD Pulpis kegiatan Festival Handep Hapakat kami tunda. Secara khusus kami dari pihak Disbudpar Pulpis minta maaf atas kesalahan yang kami buat, sehingga terjadi polemik," ucap Plt Kepala Disbudpar Pulpis, Osa Miliki kepada sejumlah awak media.
Sebenarnya, terang Osa begitu panggilan akrab pria yang pernah menjabat sebagai Kabag Humas Pemda Pulang Pisau ini, kegiatan Festival Handep Hapakat tidak mengenyampingkan kebudayaan lokal, malah kebudayaan lokal menjadi prioritas utama dalam kegiatan festival itu.
Terus terang, lanjutnya, malah pihaknya ingin mengangkat dan menggelorakan pariwisata, seni dan budaya di kabupaten berjuluk bumi Handep Hapakat ini.
"Jadi tidak ada niatan dari kami untuk mengenyampingkan kebudayaan dan seni daerah asli di Bumi Handep Hapakat," tuturnya.
Apalagi, tambahnya, dalam festival tersebut untuk kategori lomba tari diwajibkan bagi orang asli Kabupaten Pulpis, karena dalam seleksi diminta melampirkan KTP dengan harapan ke depannya muncul ciri khusus atau tarian murni asli milik daerah setempat.
"Dari itu, kami dari Disbudpar Pulpis meminta maaf, karena kegiatan itu tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait lainnya," tandasnya.
Sementara itu Wakil Ketua II, Nova Selvia Baboe didampingi Ketua Komisi I DPRD Pulpis, Tandean Indra Bela dan Anggota Komisi II, Satria Wandi dan Dwi Sartika memastikan kegiatan itu ditunda sampai waktu yang tidak dibatasi hingga ada kesempatan semua pihak untuk berkumpul merundingkan kembali jadwal pelaksanaan kegiatan.
"Untuk meredam masalah yang sudah viral di medsos ini, kami sepakat untuk menunda kegiatan tersebut. Dan kami juga akan memanggil kembali pihak Disbudpar dan pihak pelaku seni budaya di Pulpis untuk membahas masalah ini," ucap Nova begitu sapaan akrab waket II DPRD Pulpis ini dengan cukup singkat.[manan]