TABALONG, MK - Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) tengah gencar memperkuat program Komando Strategis Pertanian (Kostratani) guna mengawal program-program utama kementan yang telah dicanangkan.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementan adalah dengan menambah jumlah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang bertransformasi menjadi BPP Kostratani.
Di mana sebanyak 3.000 BPP yang telah bertransformasi tersebut harus terkoneksi ke Agriculture War Room (AWR) yang berada di Kementerian Pertanian pada akhir Agustus 2020 nanti.
Menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kostratani mengimplementasikan program-program Kementan. Kegiatannya langsung bersinggungan dengan petani di lapangan. Di Kostratani ini juga petani bisa mendapatkan informasi atau mendapatkan penyuluhan agar hasil pertaniannya lebih maksimal.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengaku siap merealisasikan target tersebut.
“Transformasi seluruh BPP di Indonesia menjadi BPP Kostratani akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2021. Tapi kita di BPPSDMP mendapatkan target tambahan mentransformasikan 1000 BPP di bulan Agustus ini. Jadi hingga 31 Agustus nanti total 3000 BPP sudah harus menjadi Kostratani dan terkoneksi dengan AWR. Tidak mudah, tapi kita pasti bisa,” kata Dedi.
Untuk itu, Dedi menginstruksikan agar semua UPT di bawah Kementan bergerak mendorong dan melakukan sosialisasi sekaligus memperkuat, salah satunya melalui pelatihan.
"Ini agar fungsinya sebagai pusat data dan informasi segera terwujud seperti halnya yang dilakukan oleh Bapeltan Jambi ini," ujar Dedi.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru sebagai UPT BPPSDMP Kementan menindaklanjuti arahan Mentan dan Kepala BPPSDMP tersebut dengan melakukan sosialisasi, koordinasi dan pelatihan di beberapa Kabupaten yang sebelumnya telah dipilih untuk menjadi BPP Kostratani.
Namun, dengan adanya pandemik Covid-19 yang masih bergentayangan di tengah masyarakat, tidak sedikit kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan bisa disambangi oleh Tim Pendampingan Kostratani dari SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Kabupaten Tabalong adalah salah satunya. Usai melakukan koordinasi via telepon, akhirnya kegiatan sosialisasi dan pelatihan implementasi BPP Kostratani harus di laksanakan melalui media virtual.
Hal ini dilakukan guna menghindari adanya kerumunan massa, sehingga mampu meminimalisir penyebaran Covid-19.
Dilaksanakan melaui Agriculture Operation Room (AOR) SMK-PP Negeri Banjarbaru, Koordinasi dan Sosialisasi oleh Tim Kostratani SMK-PP Negeri Banjarbaru diikuti oleh perwakilan dari 7 BPP yang ada di wilayah Tabalong.
Peserta terdiri dari Koordinator BPP, Admin Laporan Utama, Admin eRDKK, Admin Simluhtan, Mantri Tani dan beberapa perwakilan dari instansi terkait pada Kamis (27/8/2020) pagi.
“Dengan sangat terpaksa, kegiatan pertemuan kali ini dilakukan secara virtual, tidak seperti kabupaten lain dimana kami bisa turun langsung mendampingi Bapak Ibu sekalian. Tetapi, semoga tidak mengurangi hasil dari pendampingan ini” kata Isnanto, Kepala Tata Usaha SMK-PP Negeri Banjarbaru dalam sambutannya.
Dalam sambutannya, Isnanto juga berharap nantinya seusai kegiatan ini, 7 BPP yang ada di wilayah Tabalong segera terkoneksi ke AWR yang ada di Kementerian Pertanian sebelum akhir Agustus 2020.
Sama seperti kegiatan sosialisasi dan pelatihan implementasi yang telah dilakukan di beberapa BPP yang berada di Kabupaten lainnya, peserta kegiatan ini juga mendapatkan materi yang sama yaitu materi tentang Program Kostratani, Laporan Utama, eRDKK, Cybex dan Simluhtan.[advertorial/tm/timhumassmkppnbjb]