PULANG PISAU, MK - Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) selalu menghantui wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya di Kabupaten Pulang Pisau saat musim kemarau.
Dari itu, Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo mengakui jika Pemkab Pulang Pisau tidak mampu bekerja sendiri dalam penanggulangan dan pencegahannya.
Sehingga perlu peran desa membantu mengatasi Karhutla yang terjadi setiap tahunnya saat musim kemarau.
"Pemkab Pulpis telah berupaya menggerakkan desa untuk melakukan upaya-upaya terbaik dalam penanggulangan karhutla di wilayah masing-masing. Hal ini juga dalam rangka menindaklanjuti undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa, peraturan presiden, peraturan menteri desa dan lain-lain," ucap Bupati Edy kepada sejumlah awak media, Senin (24/8/2020).
Kemudian, lanjut Bupati Edy, pemerintah sudah menindaklanjuti aturan itu dengan menerbitkan Perbup nomor 11 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan Dana Desa yang mencakup kesiapsiagaan bencana. Pada pasal 26 dan 27 dijelaskan kriteria bencana alam dan bencana sosial.
Selain itu, ada juga perbup nomor 5 tahun 2020, perbup nomor 26 tahun 2019, perbup nomor 28 tahun 2019 dan perbup nomor 29 tahun 2019. Yang semuanya menjelaskan terkait bagaimana kesiapsiagaan desa dalam mengatasi karhutla.
"Kami (pemerintah daerah) tidak bisa bekerja sendiri. Jadi, kami selalu sampaikan kepada desa dengan aturan itu menjadikan desa melalui APBDes-nya untuk menyusun sebagian anggaran untuk pengendalian kebakaran," ujar Edy.
Menurut Edy, upaya itu sangat efektif dan pemerintah desa sudah menyusun anggaran itu. “Memang tidak semua desa. Karena ini hanya dilakukan di desa-desa yang setiap tahun rentan terjadi karhutla,” beber dia.
Kemudian lagi, dengan itu, diharapkan akan lebih memudahkan desa untuk bergerak melakukan penanganan dan mengatasi Karhutla di desanya dengan menggunakan anggaran itu. Mulai dari penyiapan anggaran operasional, penyiapan operasional dan peralatan.
Ia mengungkapkan, sebelumnya desa-desa jika di wilayahnya terjadi karhutla selalu berteriak ke kabupaten bagaimana mereka bisa mengatasi. Sementara peralatan dan personel yang dimiliki kabupaten terbatas. Belum lagi jarak lokasi kebakaran dengan kota Pulang Pisau yang cukup jauh.
"Dengan adanya upaya itu kita harapkan, nantinya desa akan lebih cepat mengatasi terjadinya karhutla. Karena sudah didukung dengan anggaran dari DD. Selain itu desa juga telah memiliki personel dan peralatan," tandasnya.[manan]