BANJARMASIN, MK - Pengembangan Kampung Biru dan Kampung Hijau yang berada di bantaran Sungai Martapura, Kota Banjarmasin, terpaksa ditunda. Ini tak lain lantaran anggaran pemerintah tersedot ke penanganan Covid-19.
Kepala Bidang Kawasan Pemukiman Dinas Perumahan dan Pemukiman Kumuh (Disperkim) Banjarmasin, Agus Hari W, Selasa (25/8/2020) mengungkapkan, sebenarnya Pemkot Banjarmasin sudah menganggarkan kelanjutan proyek pengembangan kawasan Kampung Biru dan Hijau.
Apalagi pengembangan dua kampung yang berlokasi di Kelurahan Sungai Lulut ini diproyeksikan sebagai pemandangan wisata susur sungai.
"Karena terjadi pandemi Covid-19, maka ditunda," jelas Agus.
Menurut Agus, kawasan Kampung Biru dan Hijau rencananya di tahun ini juga dilaksanakan pembangunan lanjutan, khususnya pembangunan dermaga dan dibuatkan jaring penangkap sampah sungai yang membentang di bawah jembatan titian, depan rumah warga.
"Karena anggaran untuk penanganan Covid-19 sekarang ini, tentunya anggaran yang besar itu, tertarik ke Covid tersebut,” terangnya kepada wartawan.
Pada tahun ini, lanjut Agus, program pembenahan infrastruktur di Kampung Biru sempat dilakukan pada awal tahun dengan pekerjaan pengecatan rumah warga.
Sebanyak 10 rumah dilakukan pengecatan serta pengecoran jalan jembatan, tepatnya pada Maret lalu. Namun relokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di mulai, termasuk anggaran untuk pengembangan Kampung Biru dan Hijau tersebut.
“Pengembangan Kampung Biru dan Hijau ini, tidak semuanya didanai APBD, tetapi sebagian ada bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat,” bebernya.
Agus menambahkan, dalam perencanaannya Kampung Biru dan Hijau itu akan disatukan jembatan titiannya, bahkan akan berlanjut hingga ke Kampung Sasirangan.
Ini dilakukan sebagai langkah penataan pemukiman di bantaran sungai Martapura, hingga terlihat rapi dengan dibuat jembatan yang membatasi pemukiman dengan sungai. Semua rumah dicat sama warna biru dan hijau.
"Pengembangan Kampung Biru dan Hijau ini sejak 2017 lalu, sebagai wisata susur sungai Martapura terlihat lebih indah. Sekarang pemandangannya, semua rumah di pinggiran sungai cat sama untuk mengurangi kumuh," pungkasnya.[toso]