PALANGKA RAYA, MK - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran meminta kepada seluruh perbankan untuk segera menurunkan suku bunga kreditnya dan menyesuaikan suku bunga acuan bank sentral.
Hal itu diungkapkan oleh orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini saat menggelar silaturrahmi Rapat Koordinasi (Rakor) Implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru-baru ini.
Rakor tersebut juga selain dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi dan Dinas UMKM, juga diikuti oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan dan Industri Jasa Keuangan di wilayah Kalteng.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut Pemprov Kalteng bersama dengan sejumlah stakeholder sektor keuangan di wilayah Kalteng dalam menerapkan program PEN yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat.
Program PEN sendiri dijabarkan melalui diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2020 tentang program Pemulihan Nasional untuk Penanganan Pandemi Covid-19, dengan upaya melakukan pemulihan ekonomi di masyarakat.
"Kami menyambut baik kegiatan ini, dimana kita sama sama mencari solusi dan menekankan agar dapat segera membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 saat ini dalam upaya pemulihan perekonomian," ungkapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (15/8/2020).
Dibeberkannya, saat ini juga Pemprov Kalteng melalui Dinas Perdangan, Dinas UMKM dan Pertanian, terus melakukan peningkatan stimulus, baik bantuan dan juga pelaksanaan penanganan perekonomian.
"UMKM di Kalteng sangat banyak, dinas pada Pemprov sendiri terus untuk meningkatkan kerjasama dan membantu," ucapnya.
Ia juga berharap kepada perbankan juga dapat membantu, barangkali dengan cara menurunkan angka kredit bagi UMKM, namun juga jangan sampai membuat kredit macet.
"Nah, Bank Kalteng salah satu Bank milik daerah dapat meningkatkan hal itu," imbuhnya.
Program PEN tersebut, lanjut Sugianto, merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian.
Selain penanganan krisis kesehatan, Pemerintah juga menjalankan program PEN sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau UMKM.
Gubernur juga mengungkapkan, dampak dari pandemi Covid-19 mengganggu perekonomian Negara Indonesia dan khususnya di Provinsi Kalteng, sehingga secara bertahap melakukan upaya peningkatan PAD agar dapat membuat program stimulus membantu masyarakat.
"Covid-19 ini berdampak terhadap ekonomi. Sementara ekonomi juga harus berjalan, karena itu Covid ini harus kita kendalikan. Untuk itu melalui perbankan dan stakeholder, untuk terus mengedukasi nasabah dan warga untuk memenuhi protokol kesehatan serta menjaga kesehatan," imbuhnya.
Selain bersama para pelaku sektor keuangan, tambahnya, Gubernur juga meminta kepada Dinas Koperasi Provinsi Kalteng untuk menghidupkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta memperhatikan peluang pasar bagi UMKM untuk menjalankan usaha guna melancarkan roda perekonomian dalam upaya adaptasi baru.
"Dinas Koperasi harus berperan aktif bagaimana menghidupkan UMKM, bagaimana melihat ruang pasar, ada marketnya. Jeli melihat peluang, apalagi Kalteng mendukung program pemerintah pusat yakni Food Estate, inilah peluang UMKM Kalteng dalam bergerak di program strategis nasional tersebut," jelasnya.
Gubernur mengajak pelaku sektor keuangan bersama-sama memulihkan perekonomian daerah dengan cara memberikan dukungan maupun kemudahan pinjaman modal bagi para pelaku UMKM di wilayah Kalteng guna membantu warga.[kenedy/adv]