BUNTOK, MK - Di tangan seorang ibu bernama Rukayah (58), warga Jalan Merdeka Raya RT 15 Kelurahan Pendang Kecamatan Dusun Utara, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), ikan jenis gabus diolah menjadi kerupuk.
Dengan memanfaatkan hasil tangkapan para nelayan tradisional dengan mengolahnya menjadi jenis bahan olahan makanan ringan kerupuk ikan Haruan (Bahasa setempat, red) atau ikan tersebut dengan nama latin Channa Striata.
Salah satunya olahan kerupuk ikan Haruan Mama Irma yang rasanya gurih dan renyah dimulut.
Rukayah mengatakan, bahan yang digunakan untuk mengolah kerupuk tersebut, di antaranya ikan haruan, tepung tapioka, bawang putih, garam, penyedap rasa dan ketumbar.
Ibu dari tiga orang anak ini membeberkan, sebelumnya dirinya mengolah kerupuk dan ikan Pipih (Belida), namun harga ikan tersebut mahal jadi beralih olahan kerupuk haruan.
"Pekerjaan ini saya lakoni sudah puluhan tahun, asalnya saya bikin kerupuk pipih, karena harga ikan itu mahal lalu saya berinisiatif mengolah kerupuk ikan haruan karena bahan bakunya mudah dicari dan murah," ungkapnya, Minggu (23/8/2020) kepada metrokalimantan.com.
Ia menjelaskan, saat ini pemasaran kerupuknya tersebut masih di wilayah Barsel dan sekitarnya.
"Saat ini pemasarannya masih di wilayah Barsel, dan cara memasarkannya melalui media sosial Facebook milik anak saya, atau bisa menghubungi di nomor 0822-5579-1814 melalui aplikasi pesan berbalas," jelasnya.
Ditambahkannya, untuk harga jualnya dipatok per satu kilogramnya Rp100 ribu, dan juga ada yang sudah dibungkus kecil dengan harga Rp10 ribu.
Ia berharap usaha yang dilakoninya dapat berkembang dan maju, serta bisa dikenal diseluruh Kalimantan Tengah bahkan nusantara.
Terpisah, Reni Sulastri salah satu pelanggan asal Kota Buntok itu mengaku bahwa kerupuk ikan haruan Mama Irma tersebut sangat renyah dan nikmat.
"Rasa ikannya itu sangat terasa di lidah, pokoknya enak," tukasnya.[kenedy]
Tags
kabar kalteng