BANJARBARU, MK – SMK-PP Negeri Banjarbaru terus mendukung program Kementerian Pertanian di era Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), salah satunya mendukung implementasi pengisian laporan Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
Kali ini, tim SMK-PP Negeri Banjarbaru melanjutkan koordinasi dan pendampingan implentasi pengisian laporan utama Kostratani di Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, Rabu (26/8/2020).
Tim SMK-PP Negeri Banjarbaru yang terdiri dari 8 orang ini melakukan pelatihan kepada mantri tani dan operator dari 9 BPP wilayah HSU yang merupakan tanggung jawab dari SMK-PP N Banjarbaru.
Sembilan BPP di Kecamatan itu, di antaranya Amuntai Selatan, Amuntai Tengah, Amuntai Utara, Babirik, Danau Panggang, Sungai Tabukan, Sungai Pandan, Haur Gading, dan Banjang.
Diterima dan dibuka oleh Plt Kepala Dinas Pertanian HSU, Yuli Hertawan. “Kita berharap kawan-kawan di BPP mengerti betul maksud dan tujuan dari Kostratani ini dan mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar dan nanti juga ada dukungan sarana-prasarana dari Kementerian Pertanian," ungkapnya.
“Kami harap dari hasil kerja kawan-kawan ini dapat menampilkan data yang akurat bagi Kementan dan akan mengambil keputusan yang baik bagi kemajukan dunia pertanian, terlebih di HSU," imbuhnya.
Dilanjutkan oleh SMKPP Negeri Banjarbaru yang diwakili Koordinator Kostratani wilayah HSU, Edi Irpani. “Sosialisasi dalam kegiatan Kostratani ini harapannya seluruh BPP yang ada di Kecamatan seluruh Indonesia nanti terkoneksi secara langsung baik data ataupun pelatihan dengan AWR,” jelasnya.
Sebagai pendamping wilayah HSU ini tim Kostratani SMK-PP Negeri Banjarbaru, selain memberikan materi tentang program Kostratani, tim juga mempraktekkan dalam pengisian laporan yang diperlukan untuk mendukung Kostratani seperti Laporan Utama, eRDKK, dan Simluhtan.
Salah satu operator dari BPP Banjang, Asep Awalluddin mengatakan, adanya pelatihan ini kita menjadi tahu bagaimana pengisian laporan utama untuk data-data yang harus diinput di program Kostratani ini, baik itu berupa laporan luas tanam, luas panen dan sebagainya.
Sebab, dalam hal ini Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya manusia Pertanian (BPPSDMP) telah menargetkan sebanyak 3.000 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Indonesia sudah terhubung di Agriculture War Room (AWR) Konstratani sebelum 31 Agustus 2020, setidaknya untuk komoditas strategis padi, jagung dan kedelai (Pajale).
"Kita lengkapi BPP Kostratani dengan komputer dan internet, kedepan semua BPP harus bisa jadi tempat bagi semua petani untuk belajar. Kuncinya saat ini adalah Semangat kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMP), Prof Dedi Nursyamsi dalam beberapa kesempatan pada saat video conference 10 Agustus 2020.[advertorial/willy]