MARABAHAN, MK – Sebagai salah satu narasumber Gathering Petani Binaan di Gedung Sistem Resi Gudang Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kamis (10/9/2020), Direktur Utama Bank Kalsel, Dr H Agus Syabarrudin pun tak sungkan berbagi ilmu.
Di momen ini, akademisi yang juga kompeten di bidang pertanian ini memaparkan kinerja Bank Kalsel yang semakin membaik, meski di tengah kondisi pandemi.
Salah satunya, lanjut Agus, ditandai dengan Risk Based Bank Rating (RBBR) hasil penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2020, di mana menunjukkan pada Peringkat Komposit 2 (PK-2).
Menurutnya, hal ini mencerminkan kondisi Bank secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.
“Di mana sejak tahun 2014 berada pada Peringkat Komposit 3 (PK-3) atau Cukup Sehat,” imbuhnya.
Agus juga menyampaikan mengenai kondisi ketahanan pangan di Kalimantan Selatan yang memiliki beberapa permasalahan. Sebut saja, seperti banyaknya pengalihan fungsi lahan, ketidaklayakan kehidupan petani serta tidak adanya model bisnis yang tepat untuk penguatan pertanian.
“Untuk itu, Bank Kalsel menawarkan sebuah solusi dengan mengemas sebuah ekosistem keuangan daerah,” jelasnya.
Tentunya, dalam mewujudkan hal ini perlu dibangun sebuah sinergi antara petani, pemerintah dan bank daerah, dalam hal ini ialah Bank Kalsel. Ini tak lain guna membangun ekosistem keuangan daerah yang nantinya menunjang pengelolaan keuangan daerah lebih efektif dan efisien.
Gathering ini turut dihadiri Asisten Bidang Kemasyarakatan Pemkab Barito Kuala, Drs H Ahmad Mawarni M.Pd, perwakilan Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Balai Penyuluh Pertanian (BPP), dan tokoh masyarakat serta Kepala SKPD terkait.[mia/adv]