PONTIANAK, MK – Mendukung program belajar Jarak Jauh atau daring dari pemerintah, Telkomsel memberikan 473.000 kartu Internet Merdeka Belajar Jarak Jauh (MBJJ) di Provinsi Kalimantan Barat.
Sejalan dengan program tersebut, Telkomsel secara konsisten berkomitmen terus bergerak maju memastikan terpenuhinya kualitas akses jaringan yang andal guna mendukung kelancaran proses pembelajaran jarak jauh atau prose belajar mengajar secara daring atau virtual.
Vice President Consumer Sales Area Pamasuka, Agustiyono, Kamis (10/9/2020) mengatakan, pembelajaran jarak jauh ini dapat berjalan lancar dengan dukungan koneksi internet yang stabil.
Telkomsel memiliki komitmen yang kuat sebagai leading telco digital company dan connectivity enabler dengan cakupan jaringan terluas di Indonesia dalam menghadirkan layanan dan jaringan berkualitas untuk mendukung produktivitas para pelajar yang terdampak akibat pandemi ini.
Menurutnya, dalam pembelajaran jarak jauh terdapat setidaknya 3 faktor utama yang harus disiapkan oleh operator telekomunikasi yaitu kualitas, kapasitas dan jangkauan. Komitmen Telkomsel untuk konsisten menjaga kualitas dan kapasitas jaringan di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
"Bahkan sejak bergulirnya gerakan program #DiRumahTerusMaju sebagai bagian dari program besar kepedulian terhadap tanggap pandemi COVID-19 di Indonesia, Telkomsel telah melakukan sejumah aktivitas optimalisasi teknis jaringan dengan fokus di wilayah area residensial," ujar Agustiyono.
Selama masa pendemi COVID-19 berlangsung, Telkomsel sudah melihat terjadinya perubahan aktivitas digital masyarakat yang cukup signifikan, terutama sebagai dampak dari proses adaptasi dengan kebiasaan baru untuk tetap menunjang produktivitas keseharian.
Untuk mendukung kelancaran dalam pembelajaran jarak jauh di Kalimantan Barat, Telkomsel hingga saat ini telah menghadirkan 4.400 BTS dan 80% di antaranya merupakan BTS yang dilengkapi dengan layanan broadband.
Sedangkan Untuk pemerataan layanan komunikasi Telkomsel di wilayah 3T (Terluar, Terdalam, dan Tertinggal) hingga wilayah perbatasan negara di Kalimantan Barat, hingga saat ini telah beroperasi 300 BTS.
Pada dasarnya Telkomsel setiap tahunnya terus melakukan pembangunan BTS baru, sepanjang tahun 2020 Telkomsel berencana membangun sekitar 1.300 BTS baru di Kalimantan.
Fokus pembangunan 4G LTE tahun ini untuk mendukung layanan broadband maupun digital sebagai wujud konsistensi meningkatkan kapasitas dan kecepatan guna memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap gaya hidup digital.
Sejak awal masa pandemi, Telkomsel juga terus beradaptasi mengantisipasi perubahan perilaku dan kebutuhan masyarakat dalam melakukan aktivitas digital. Guna menunjang kemudahan aktivitas pembelajaran jarak jauh, Telkomsel telah menghadirkan sejumlah produk dan layanan, di antaranya melalui paket Ilmupedia dan Conference dengan harga terjangkau.
Seiring dengan bergulirnya Tahun Ajaran Baru, Telkomsel kembali meluncurkan paket Kuota Belajar 10GB senilai Rp10 yang memberikan gabungan dari keunggulan paket Ilmupedia dan Conference untuk kemudahan akses ke sejumlah aplikasi belajar daring dan konferensi video hingga ratusan situs kampus/sekolah.
Melanjutkan komitmen dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh di masa yang penuh tantangan ini, Telkomsel kembali menghadirkan inovasi produk untuk mendukung hal tersebut dengan menghadirkan kartu Internet Merdeka Belajar Jarak Jauh.
Untuk mendukung kelancaran proses belajar para anak didik di wilayah provinsi Kalimantan Barat, Telkomsel menyerahkan bantuan 473.000 kartu perdana lengkap dengan Paket Belajar 10GB secara gratis untuk anak-anak didik yang membutuhkan di 3.100 sekolah di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
Penyerahan kartu perdana tersebut secara langsung diserahkan oleh Vice President Consumer Sales Area Pamasuka Agustiyono kepada Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, H Sutarmidji di Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, yang kemudian secara simbolis diserahkan Gubernur Provinsi Kalimantan Barat kepada salah satu perwakilan siswa.
Dengan Kartu Internet Merdeka Belajar, pelajar di Kalimantan Barat akan mendapat kartu perdana Telkomsel lengkap dengan Paket Kuota Belajar 10GB selama 30 hari. Kuota Belajar tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk menikmati kemudahan akses ke sejumlah platform aplikasi belajar daring dan konferensi video yang ada di paket llmupedia dan Conference, seperti Rumah Belajar, Zenius, Quipper, Udemy, Duolingo, Sekolah.mu, Cakap, Bahaso, Cambridge, AyoBlajar, Zoom, CloudX, UMeetMe, Microsoft Teams, Cisco Webex, Google Meet, Google Classroom, E-learning Bajakah Dinas Pendidikan Kalimantan Barat dan ratusan situs belajar daring yang dikelola kampus dan sekolah hingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Bantuan tersebut merupakan program CSR Telkomsel yang kali ini dipersembahkan untuk para siswa di Indonesia. Telkomsel berharap program CSR Telkomsel ini dapat membantu siswa yang belajar online selama pandemi.
"Komitmen dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19, Telkomsel juga menghadirkan inovasi produk untuk mendukung hal tersebut, dengan meluncurkan paket Kuota Belajar 10GB senilai Rp10,” ungkap Agustiyono.
Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji menyampaikan apresiasi kepada Telkomsel dengan adanya kartu Internet Merdeka Belajar kuota 10GB yang diberikan kepada Provinsi Kalimantan Barat.
Dengan bantuan kartu dan paket internet dari Telkomsel diharapkan dapat membantu meringankan beban siswa tingkat SD hingga SMA/SMK di Kalimantan Barat dengan prioritas distribusi kepada masyarakat kurang mampu.
“Terima kasih kepada Telkomsel yang telah menyediakan 473.000 Kartu Internet Merdeka Belajar, mudah-mudahan dapat membantu proses pelajaran jarak jauh anak-anak sehingga berjalan lancar tanpa keluhan apapun," jelas Sutarmidji.
Dalam rangkaian penyerahan Kartu Internet Merdeka Belajar kepada Pemerintah Provinsi di Kalimatan Barat ini, Telkomsel juga menyelenggarakan kegiatan webinar yang diikuti oleh para kepala sekolah, guru, rektor, serta dosen di Kalimantan Barat.
Kegiatan webinar diisi dengan materi yang disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia yang juga sebagai Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, Dr Dinn Wahyudin MA.[iqbal]