PELAIHARI, MK – Bank Kalsel kembali menggelar gathering bersama petani dan
stakeholder di Balai Desa Karang Rejo, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Sabtu (19/9/2020).
Kegiatan ini dalam rangka upaya meningkatkan kemitraan dengan para petani sebagai bentuk komitmen Bank Kalsel mendukung ketahanan pangan nasional.
Pada kegiatan kali ini tema yang diangkat adalah "Peran Bank Kalsel mendukung Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Petani dan Ketahanan Pangan Kalsel".
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas komitmen Bank Kalsel dalam MoU Deklarasi Dukungan Bersama yang ditandatangani beberapa waktu," terang Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin.
Sebelumnya, Gathering
telah dilaksanakan di Desa Anjir Muara, Kabupaten Batola, dan kali ini dilaksanakan Jilid II di Desa Karang Rejo, Jorong Kabupaten Tanah Laut. Beberapa waktu ke depan, juga akan kita laksanakan di Kabupaten Tabalong, Tapin dan Tanah Bumbu.
Gathering ini dihadiri oleh Bupati Tanah Laut, Drs H Sukamta MAP, Ketua DPRD Tanah Laut, Muslimin SE, Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin, Ir Cecep Sadikin selaku praktisi pertanian dan pembina para petani di kawasan Karang Rejo.
Kemudian Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanah Laut,
Rahmadi yang bertindak sebagai narasumber. Sedangkan Kepala Bank Kalsel Kantor Cabang Pelaihari, Anwari bertindak sebagai moderator.
Turut hadir Dinas Pertanian Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut, Dinas Peternakan Kabupaten Tanah Laut, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tanah Laut, Bank Perkreditan Daerah (BPR) Kabupaten Tanah Laut.
Juga Pimpinan Pondok Pesantren, Nurul Hijrah Jorong, Pemerintah Daerah setempat dan Kepala Desa Karang Rejo. Dalam pelaksanaan acara ini, tetap memperhatikan
protokol Kesehatan dan menerapkan social distancing untuk mencegah penyebaran virus
Covid-19.
Pada sambutannya, Bupati Sukamta menyampaikan keinginannya agar para petani di Tanah Laut dapat memproduksi bibit-bibit padi sendiri. Hal ini dikarenakan jika petani dapat memproduksi bibit secara mandiri tentu akan lebih menguntungkan petani.
Di mana pengembangan bibit ini akan membuat harga bibit
menjadi murah jika dibandingkan membeli bibit dari luar. Sehingga, keuntungan yang didapat petani semakin besar, karena biaya produksi yang telah dipotong.
Mengenai akses permodalan, Bupati Sukamta mempersilahkan masyarakat untuk meminjam ke
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) jika jumlah pinjaman di bawah Rp20 juta atau ke Bank Kalsel jika pinjaman di atas Rp20 juta.
“Kita harus berani membuat bibit sendiri, kita kembangan sendiri, sehingga penyesuaian dengan unsur hara serta tanah di tempat kita menjadi lebih cepat dan cocok dengan hasil yang lebih maksimal,” jelas Sukamta.
Selanjutnya, Agus Syabarrudin, Direktur Utama Bank Kalsel menguraikan, kondisi ketahanan
pangan di Kalimantan Selatan yang memiliki beberapa permasalahan, seperti pengalihan fungsi lahan, ketidaklayakan kehidupan petani serta tidak ada model bisnis yang tepat untuk penguatan pertanian.
Bank Kalsel menawarkan solusi dengan mengemas sebuah ekosistem keuangan daerah. Untuk mewujudkan hal ini perlu dibangun sebuah sinergi antara petani,
pemerintah dan bank daerah, dalam hal ini Bank Kalsel, guna membangun ekosistem keuangan daerah yang nantinya akan menunjang pengelolaan keuangan daerah lebih efektif dan efisien.
Dalam rangka merangkai sinergitas tersebut, Bank Kalsel berupaya memberikan solusi yaitu dengan menawarkan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki tujuan untuk membantu penyediaan Dana Modal Kerja atau Investasi dalam rangka memperlancar, meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha pertanian maupun perdagangan hasil
pertanian.
Melalui acara ini, harapannya petani dan para pemangku kepentingan, khususnya di Kecamatan Jorong mendapat informasi yang jelas seputar fasilitas pembiayaan atau kredit usaha rakyat terkait pengembangan usaha, serta produk dana dan layanan lainnya yang disediakan oleh Bank Kalsel.
“Kemudahan pemberian pembiayaan kepada para petani akan menjadi catatan bagi kami untuk bisa lebih mengupayakan kemudahan bagi nasabah Bank Kalsel, tanpa mengindahkan peran perbankan sebagai perantara antara lembaga yang mengumpulkan dana masyarakat,
kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Bank Kalsel akan terus meningkatkan pelayanan, khususnya terkait proses kredit yang sesuai dengan kebutuhan dana bagi petani,” urai Agus.
Pada acara tersebut, Bank Kalsel juga memberikan bantuan CSR berupa 1 unit mesin penggiling padi yang diberikan secara simbolis melalui Bupati Tanah Laut kepada Atik Umar selaku perwakilan petani Karang Rejo.
Turut menyaksikan Ketua DPRD Tanah Laut, Direktur Utama Bank Kalsel dan Kepala Bank Kalsel Kantor Cabang Bank Kalsel Pelaihari.[mia/adv]
Tags
bank kalsel