Tuntut Pencopotan Bupati Bartim, Ribuan Massa Siap Diturunkan

Tuntut Pencopotan Bupati Bartim, Ribuan Massa Siap Diturunkan

TAMIANG LAYANG, MK - Upaya untuk menurunkan Ampera AY Mebas dari jabatannya sebagai Bupati Kabupaten Barito Timur (Bartim) Kalimantan Tengah, masih terus berlanjut.

Hal tersebut masih direncanakan oleh beberapa kelompok masyarakat yang dikoordinir oleh Jumudi. Rencana ini juga diyakinkam bukan sekedar isapan jempol.

Pasalnya, sebagai tindak lanjut unjuk rasa damai pada Senin 31 Agustus 2020 di depan Kantor Bupati dan berlanjut di Kantor DPRD setempat, para pelaku aksi damai telah menyampaikan 10 poin yang menilai kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinan Ampera AY Mebas selama menjabat sebagai Bupati Bartim.

"Jika nanti DPRD Barito Timur tidak melaksanakan hak interplasi atau Rapat Istimewa Pemakzulan Bupati Barito Timur, kami tidak memaksa dewan untuk laksanakan, namun jika nanti ada anggota dewan tidak bersedia menandatangani dan tidak menyetujui rapat istimewa maka kami akan menurunkan massa antara 2 hingga 10.000 massa," tegas Jumudi di kediamannya, Minggu (6/9/2020).

Jumudi juga menegaskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk mendesak dewan, jika nanti tidak mencapai 50 persen + 1 maka pihaknya akan tetap maju ke Mendagri, KPK, MA dan Kepolisian Republik Indonesia.

Adapun yang akan dilakukan pihak pelaku aksi damai, melalui Jumudi mengatakan bahwa secara tegas  bila anggota dewan tidak setuju, maka pihaknya minta Pimpinan Partai untuk menindaklanjuti anggotanya, karena ada dugaan ikut serta bersinegi dengan pihak eksekutif yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat.

"Kami akan minta pimpinan Partai melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap anggotanya, dan kami juga akan terus lakukan fresure sampai Bupati Barito Timur copot jabatannya," tegasnya.

Adapun terkait Ampera AY Mebas yang secara aturan satu paket dengan Habib Abdul Saleh selaku Wakil Bupati, Jumudi pun menyatakan bahwa hal tersebut hanya fokus kepada Bupati yang memiliki wewenang dan sebuah kebijakan.

"Ini persoalan Bupatinya, jadi Wakil Bupati tidak terlibat, dan secara otomatis bila Bupati dicopot maka Wakilnya yang akan mengganti posisi jabatan Bupati," pungkasnya. 

Saat dikonfirmasi awak media untuk meminta keterangan terkait statemen Jumudi yang akan melakukan aksi kedua, Ampera AY Mebas melalui via Whatsapp tidak dapat memberi tanggapan hingga berita ini ditayangkan.[rama/kenedy]

Lebih baru Lebih lama