PELAIHARI, MK - Pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu membuka lapangan pekerjaan besar karena adanya akses pasar yang terbuka lebar.
Semua butuh pangan, dan Indonesia sebagai negara agraris memiliki modal besar untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Terlebih di masa pandemic Covid-19 sekarang ini.
"Kita membutuhkan pikiran-pikiran dan aksi nyata semua pihak, terutama generasi muda atau generasi milenial untuk menjadikan pertanian ini sebagai penyelamat. Setidaknya, meminimalisasi dampak Covid-19 untuk food security," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan.
Menanggapi pernyataan Menteri Pertanian (Mentan), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, regenerasi pertanian merupakan suatu keniscayaan.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPPSDMP terus mendorong gerakan regenerasi di kalangan petani melalui program Youth Entrepreurship and Employment Support Service (YESS) dan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).
Program YESS merupakan proyek percontohan pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di pedesaan melalui penyediaan fasilitasi dan bimbingan kepada generasi muda untuk menjadi wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian.
"Untuk mempercepat regenerasi petani, Kementan mengolaborasikan YESS program dengan Kostratani, di mana Kostratani memiliki peran strategis untuk mendampingi dan mengawal petani atau generasi muda yang memiliki minat untuk menekuni dan berusaha di sektor pertanian, hingga nantinya menjadi wirausaha-wirausaha muda pertanian yang sukses," terang Dedi.
Guna mendukung Program YESS, dan percepatan tersebut, SMK-PPN Banjarbaru yang merupakan PPIU (Provincial Project Implementation Unit) Kalimantan Selatan saat ini tengah gencar melaksanakan beberapa agenda yang telah direncanakan sebelumnya.
Salah satu dari agenda tersebut adalah koordinasi terhadap Dinas/Instansi terkait yang berada di Kabupaten Tanah Laut (Tala), salah satunya koordinasi ke Bupati Tanah Laut.
Bertempat di ruang kerja Bupati Tala, kedatangan Tim PPIU Kalsel Bersama Wakil Direktur Program YESS, disambut baik oleh H Sukamta, Bupati Tala pada Jumat (11/9/2020) pagi.
Kedatangan tim PPIU Kalsel kali ini, adalah untuk bersilaturahmi kepada Bupati Tala, sekaligus menyampaikan laporan perkembangan program YESS di Kalimantan Selatan, khususnya di kabupaten Tanah Laut.
Wakil Direktur Program YESS, Dr Setya Budhi Udhayana mengungkapkan, tujuan utama program YESS adalah regenerasi petani. Di mana ada 4 provinsi yang menjalankan program ini, salah satunya adalah Kalimantan selatan.
“Tujuan utama dari program YESS ini adalah regenerasi petani, kemudian tujuan kedua adalah Kita ingin megubah mindset program. Kalau selama ini identik dengan begitu adanya program, kemudian adanya bantuan, lalu selesai," jelasnya.
"Sedangkan di Program YESS ini kami berjalan selama 5 tahun, yakni dari tahun 2019 hingga tahun 2024. Dimana dalam pelaksanaannya, untuk anggarannya kita mendapatkan bantuan dari International Fund for Agricultural Development (IFAD)," papar Uud, sapaan akrabnya.
"Kemudian, selanjutnya kami mohon dukungan dari Bapak Bupati dan jajarannya dalam mengawal dan menyukseskan program YESS ini,” imbuh sosok yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan Pertanian, Kementan ini.
Menambahkan hal tersebut, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso selaku Project Manager PPIU Kalsel menjelaskan, untuk kegiatan Program YESS di Kabupaten Tanah Laut masih dalam posisi pencarian CPCL. Di mana nantinya diharapkan akan ada pertemuan multi stakeholder untuk mendongkrak jumlah CPCL yang diperlukan agar dapat memenuhi taget CPCL yang ada.
“Sejauh ini, program YESS di Tala masih mencari CPCL. Di mana untuk sementara ini, kita hanya mengandalkan lima Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan empat Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) yang ada di Tanah Laut ini,” sebut Budi.
Bupati Tala, H Sukamta menyampaikan bahwa dirinya senang sekali dengan adanya program YESS ini. Dan Ia juga menyatakan siap memberikan dukungan penuh kepada Kementan untuk menyukseskan Program ini.
“Saya serius untuk mendukung para petani, tidak setengah-setengah. Saya ingin petani memiliki keuntungan yang signifikan. Kalau saya tidak bisa menaikkan harga, saya harus bisa mengurangi biaya yang ia keluarkan, agar para petani tetap memiliki keuntungan,” kata Sukamta.
Dalam kegiatan koordinasi ini turut hadir mendampingi, tim pelaksana Kabupaten dari District Implementation Team (DIT) dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut, dan tim koordinasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Tanah Laut selaku District Coordination Team.[tm/timhumassmkppnbjb]