PALANGKA RAYA, MK - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi beserta jajarannya menggelar audiesi bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Fahrizal Fitri mewakili Gubernur Kalteng,
Kegiatan tersebut digelar di Ruang Bajakah, Kantor Gubernur setempat, Jumat (2/10/2020).
Kehadiran Kepala BPPSDMP Kementan RI itu bermaksud untuk kembali membahas program prioritas yang kini tengah menjadi perhatian yakni penguatan Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau serta penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian tidak hanya di wilayah Food Estate saja tetapi di Kalteng secara keseluruhan.
Dedi menyampaikan, Food Estate telah menjadi perhatian bahkan prioritas bagi Presiden RI Joko Widodo.
"Tentu saja ini diawali dari keseriusan kita agar mampu mengatasi masalah pangan sendiri," ungkapnya.
Dedi menambahkan, ke depannya Food Estate akan mengembangkan komoditas lebih luas seperti tanaman pangan, perkebunan dan perikanan, sehingga yang paling penting adalah pengelolaan yang harus dikelola secara modern seperti perusahaan dan harus menguntungkan.
"Pertanian harus dikelola secara mekanisasi yang esensinya adalah efisiensi dan produktivitas tinggi dari hulu ke hilir yang memberi keuntungan bagi petani. Petani harus menikmati keuntungan yang lebih besar," tegasnya.
Menurut Dedi, SDM pertanian memberi kontribusi terhadap peningkatan produktivtas paling besar yakni 50 persen selain inovasi teknologi dan kebijakan.
"Kementerian Pertanian serius akan membangun SDM pertanian termasuk di luar kawasan Food Estate di Kalimantan Tengah. Salah satunya ditempuh melalui program Komando Strategis Pembangunan Pertanian di Tingkat Kecamatan (Kostra Tani) selain itu Kementan RI juga akan terus mendorong pemberdayaan balai pertanian dan para penyuluh pertanian di Kalteng," tegasnya.
Sementara itu, Sekda menyampaikan rasa syukurnya bahwa Kalteng di anugerahi luasan lahan kurang lebih 15 juta hektar atau 1,5 kali Pulau Jawa, lahan begitu besar ini masih banyak peluang yang bisa dikembangkan.
"Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan lahan tersebut, diharapkan adanya proses pendampingan dari tenaga-tenaga penyuluh dengan spesialisasi di bidang masing-masing," ujarnya.
Mewakili Pemerintah Provinsi, Sekda menyambut baik apabila nantinya Food Estate ini juga dikembangkan dalam rangka pengembangan SDM di seluruh Kalteng.
"Tantangan kita bagaimana mengubah konsep pertanian yang selama ini mengandalkan tenaga manusia, diubah dengan mekanisasi," imbuhnya.
"Kita akan dorong petani milenial sehingga petani tidak lagi dipersepsikan sebagai orang yang selalu bercampur lumpur dan terik matahari namun dengan mekanisasi semua dapat diproses menggunakan mengunakan teknologi untuk kemajuan sektor pertanian seperti pola tanam, alat tanam dan penaburan benih menggunakan drone," tekannya.[kenedy/adv]