RANTAU, MK - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pengembangan bawang merah di berbagai wilayah. Ini dilakukan untuk menjaga pasokan.
Seperti yang dilakukan para petani di Desa Purut, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Meski sedang dilanda pandemi Covid-19, petani tetap melakukan budidaya bawang merah dan saat ini tengah memasuki panen, dengan hasil panen 9,3 ton per hektare.
Menteri Petanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini, petani dan penyuluh harus tetap melakukan pekerjaan sehari-harinya dalam menyediakan kebutuhan pangan, sehingga tidak terjadi krisis pangan.
Karena, lanjutnya, tanpa asupan nutrisi yang baik maka orang akan lebih mudah tertular Covid-19
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof Dedi Nursyamsi menyatakan, masyarakat Indonesia semua butuh pangan.
"Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat,” jelas Dedi.
Ketua Kelompok Tani Mekar Bersama, Jahidi saat panen mengatakan, masyarakat di sekitar tidak terpengaruh virus corona, karena tetap mematuhi protokol kesehatan. Apalagi masyarakat mematuhi apa-apa saja yang diperintahkan pemerintah dan PPL setempat.
"Kami yang tergabung Kelompok Tani Mekar Bersama sendiri sangat bersyukur bahwa budidaya bawang merah kali ini berhasil. Ini berkat selalu dilakukan pendampingan oleh Ibu Supinanti selaku Penyuluh WKPP dan juga oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tapin,” jelas Jahidi.
Dalam pelaksanaan panen, petani tetap menjaga jarak dengan orang lain sejauh 1 sampai 3 meter. Juga menggunakan sarung tangan dan setelah selesai beraktivitas membasuh dengan sabun pada air yang mengalir.
Peralatan yang sudah dipakai juga dibersihkan dan diletakkan di gudang peralatan.[advertorial]
Penulis : Susmawati