Pengawalan ini, lanjutnya, didahulu dengan koordinasi bersama Tim Pusat yang melibatkan penyuluh pertanian ahli utama dan ahli madya, tim widyaiswara ahli madya BBPP Binuang, tim guru dan mahasiswa polibangtan, Dinas pertanian (Distan) Kapuas di Aula Distan Kapuas.
Budiono menekankan kegiatan pengawalan dan pendampingan pada Food Estate, diharapkan mampu mempersiapkan para pelaku, pengelolaan inf secara profesiona.
“Tak ada jalan lain untuk mencapai kawasan Food Estate seluas 20.000 hektare harus dukungan penuh sarana produksi (pupuk, bibit, obat herbisida),” imbuhnya.
Dari proses pengolahan lahan hingga pasca panen diharapkan menjadi gerbang emas menuju pertanian yang modern. Oleh karenanya untuk mengelola alat dan mesin pertanian secara profesional diperlukan kelembagaan dengan sumber daya manusia pengelolaanya juga harus profesional baik tim manajerial maupun tim operatornya.
Luas lahan selesai panen per tanggal 10 Oktober telah mencapai 18.144 hektare. Progres Alsintan di Kabupaten Kapuas telah mencapai 4.192 hektare sehingga masih kurang 13.952 hektare.
Untuk mengejar target musim tanam OKMAR 2020/2021, diperlukan percepatan sarana pendukung (bibit,pupuk,obat herbisida, bbm, alsintan). Harapan 18.193 petani peserta Food Estate kabupaten Kapuas dapat membuktikan kehadiran BPPSDMP melalui Tim Puslutan, Puslatan pada tanggal 14 hingga 16 Oktober 2020.
Puslatan dengan UPT BBPP Binuang.SMKN Banjarbaru dan mahasiswa Polibangtan. Dengan kesiapan tim BPPSDMP kondisi ini segera dilaporkan pimpinan sehingga mendapat perhatian khusus untuk diakselerasi.
“Sehingga menjadi solusi bagi kesuksesan program Food Estate,” timpal Koordinator BPP dan Mantri Tani Kecamatan Bataguh, Karyadi SP.
Sementara itu, Dr Ali Nurdin, salah satu Tim Pusat dari Pusat Penyuluhan Pertanian, BPPSDMP menambahkan, koordinasi tim pengawalan dan pendampingan program Food Estate Kabupaten Kapuas diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan itu, yakni inventarisasi sebagaimana dalam isian form perkembangan harian kegiatan Food Estate.
Kemudian, konsolidasi tim-tim yang terkaid, standarisasi mekanisme dan bentuk laporan harian, perlunya segera koordinasi dengan tim BPP, Koramil, Camat, dinas, Tim Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) dan Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan ) dan UPT (BBPP Binuang dan SMKN Banjarbaru ).
“Ini untuk memantapkan kerja tim,” jelasnya.
Sekretaris Distan Kapuas menambahkan, koordinasi yang melibatkan unsur Puslatan dan Pusluh juga dihadiri 15 mahasiswa dan alumni Polibantan, baik dari Malang, YO-MA. Sedang untuk tuan rumah diwakili sekretaris Distan Kapuas dan Sastra, Kepala Bidang Penyuluhan Distan Kapuas.
Peran tim pengawalan dan pendampingan program Food Estate adalah untuk memotivasi petani, petugas/PPL dalam menyukseskan program Food Esate di Kabupaten Kapuas, percepatan progres pelaporan, menginventaris luas lahan, luas sesuai tahap tahap budidaya padi.
Tim pengawalan dan pendampingan BPPSDMP, mulai 15 Oktober 2020 melaksanakan supervisi, pendampingan dan pengawalan untuk memantapkan tim sebelumnya yang sudah diterjunkan ke lapangan adalah mahasiswa polibangtan.
Inisiasi kelembagaan ekonomi (KEP) menuju koorporasi baik dalam bentuk Koperasi atau perusahan perseroan terbatas. Ini diawali dengan inventarisasi KEP (kios tani, GAKPOTAN/ UPJA, POKTAN berbasis bisnis bersama) yang berada di lokasi program Food Estate.[advertorial]