JAUH sebelum Sang Mentari pagi menampakkan diri, Muhammad Husaini sudah harus bergegas menuju pasar pagi yang berada di kawasan Pusat Perbelanjaan Antasari, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sembari menunggu mesin motor roda duanya panas, pria yang akrab disapa Amat ini mencoba menghangatkan diri dengan meminum secangkir kopi hitam panas dan makanan ringan untuk mengganjal perut.
Begitu dirasa sudah siap dengan perbekalan, termasuk modal uang untuk dibelanjakan membeli sayur-sayuran dan berbagai jenis ikan dan daging, Husaini pun tancap gas pergi ke pasar pagi dari rumahnya di kawasan Kampung Banua Anyar.
“Biasanya saya berangkat dari rumah mulai pukul 2.30 dini hari. Untuk membeli berbagai jenis sayur dan ikan atau daging ayam, diperkirakan sampai pukul 4.30 Wita,” ungkap Husaini, penjual sayur keliling di Banjarmasin, Kamis (19/11/2020).
Usai salat subuh di rumah, sekira pukul 6.30 Wita penjual sayur yang juga biasa dipanggil Abah Fadil ini langsung menuju komplek atau kampung yang sudah menjadi titik untuk berjualan keliling.
Untuk memenuhi kebutuhan ibu-ibu pembeli, Husaini biasanya menghabiskan waktu hingga pukul 12.00 Wita, sebelum akhirnya pulang ke rumah.
Lantaran untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga, penjual sayur keliling ini harus berusaha menepikan rasa takut akan terpapar Virus Corona alias Covid-19.
Potensi terpapar Covid-19 tentu saja ada, mengingat Husaini harus berinteraksi dengan banyak orang saat bertransaksi, baik saat membeli bekal untuk dijual di pasar pagi maupun saat menjajakan sayurnya ke pembeli di kampung atau komplek.
Kecemasan yang paling sangat dirasakan tentu saja terjadi saat di awal-awal masa Covid-19 menyebar dan memangsa banyak korban. Apalagi saat itu, penerapan protokol kesehatan alias prokes sangat ketat diberlakukan.
Seiring berjalan waktu, Husaini kini mulai lega. Itu karena masa Covid-19 yang menyebar di Indonesia sekitar Maret hingga kini memasuki November 2020, mulai melandai. Sebagian pasien positif Covid-19 juga banyak yang sembuh.
“Alhamdulillah, sekarang sepertinya mulai berangsur pulih. Kecemasan yang akut seperti di awal-awal masa Covid-19 juga sudah berkurang. Apalagi sekarang Banjarmasin sudah masuk zona hijau,” tutur Husaini.
Kendati demikian, Huaini tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker dan jaga jarak jarak saat berjualan atau bertansaksi. Ia juga tak lupa untuk mencuci tangan buat memastikan kebersihan.
“Pakai masker tentu tetap, kan belum ada pernyataan dari pemerintah kalau Covid-19 sudah berakhir. Jadi meski Banjarmasin sudah zona hijau, saya tetap pakai masker, ya menjalankan protokol kesehatan juga,” imbuhnya.
Amat juga tak sungkan mengimbau ibu-ibu yang melakukan jual beli dengan dirinya untuk tetap menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan. Kendati pun harus mendekat, lebih karena transaksi uang jual beli.[anshari]