PULANG PISAU, MK - Kemunculan seekor anak buaya, tepatnya di Handel Baru, Desa Mantaren I, RT 7, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), menjadi ketakutan bagi warga setempat.
Sehingga, meminta kepada pihak terkait segera melakukan pencairan untuk dilakukan dievakusi.
"Kemunculan Anak Buaya ini tentu membuat kita takut. Dikhawatirkan lokasi itu akan dijadikan sarang. Kan kasian warga disini, apalagi anak-anak yang rumahnya berada di dekat handel," ucap Sutaji, Ketua Handel Baru saat dikonfirmasi wartawan media ini, Jumat (20/11/2020).
Menurutnya, kemunculan anak buaya berukuran kurang lebih 50 sentimeter itu pasca terjadi luapan air pasang yang sempat menggenangi handel tersebut.
"Sudah satu mingguan anak buaya itu sering bertengger di kebun karet yang berada dipinggiran Handel Baru," ujar Sutaji.
Karena tidak berani melakukan tindakan, tambahnya, warga berharap ada tindakan dari pihak terkait dalam hal ini, baik Pemdes, Kepolisian, BKSDA dan pihak lainnya.
"Karena buaya ini termasuk hewan yang dilindungi. Jadi, kita (warga) tidak berani mengambil tindakan. Bisa saja kalau kita tembak dan sebagainya, tapi tidak berani karena hewan dilindungi sehingga harapan kita dapat dilakukan pencarian dan evakuasi oleh pihak yang saya sebut tadi," pintanya.
Sebelumnnya, penemuan anak buaya dengan panjang sekitar 50 sentimeter itu diketahui sejumlah warga saat melintasi jalan dipinggiran parit diperkebunan karet milik salah satu warga di Handel Baru, Desa Mantaren I, pada Sabtu (14/11/2020) sekira pukul 10.00 WIB.
Awalnya dikira hewan jenis biawak lagi berjemur. Setelah didekati rupanya seekor anak buaya.
Dan, saat didekati warga anak buaya tersebut langsung kabur menceburkan diri kedalam parit yang tidak jauh dari tempatnya bertengger, yakni ke dalam Handel Baru.[manan]