BANJARBARU, MK - Jika selama ini dalam prosesi wisuda, lulusan diantar orang tua, orang tercinta dan kawan seperjuangan, itu adalah sudah biasa. Namun itu akan luar biasa jika wisudawan diantar dosen.
Momen unik inilah yang pemandangan di prosesi wisuda drive thru yang dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE ) Pancasetia Banjarmasin.
Adalah Dr Anthonius Junianto Karsudjono yang menjadi salah satu pusat perhatian dalam prosesi wisuda yang digelar secara marathon di kampus baru Gila Marketing STIE Pancasetia , Jalan Trikora Banjarbaru, sejak 18 Nopember hingga 21 November 2020 kemarin.
Bagaimana tidak, demi memudahkan mahasiswa yang tidak memiliki moda transport untuk mengikuti wisuda dengan cara Drive Thru, dosen senior rela mengantar bolak balik wisudawan dengan mobil antiknya.
Karena sebagian wisudawan tidak memiliki kendaraan bermotor, Anthonius pun memutuskan terjun langsung membantu prosesi wisuda.
Selama pelaksanaan wisuda Anthonius menurunkan dua mobil antiknya yakni peugeot 1978 dan Morris minor 1961. Namun karena sempat terkendala teknis, akhirnya yang turun menemani wisudawan.
“Ini salah satu bentuk perhatian kami selaku pendidik untuk mahasiswa yang lulus dan diwisuda tahun ini. Sesekali kami antar langsung ke depan panggung senat kampus, tak apa-apa. Kapan lagi wisudawan diantar dosennya,” tutur Anthoni, di sela-sela kesibukannya antar jemput wisudawan yang diwisuda dengan mobil antik miliknya, Sabtu (21/11/2020).
Kehadiran mobil antik Morris minor 1961 di tengah prosesi wisuda marathon secara drive thru STIE Pancasetia memberikan warna tersendiri.
Mobil rancangan Alec Issigonis dari pabrikan BMC (British Motor Corporation) yang dirubah dengan warna pink ini mencuri perhatian para dosen dan wisudawan.
Wisudawan pun merasakan sensasi berbeda dengan menumpang khusus mobil klasik koleksi sang dosen.
“Alhamdulillah suatu kehormatan bisa wisuda naik mobil antik.Tentu ini pengalaman yang tak terlewatkan dan drivernya dosen kami sendiri, the amazing. Menjadi sejarah perjalanan bagi wisudawan STIE Pancasetia,” ujar Noor Bahtiara, salah seorang wisudawan.
Project Officer STIE Pancasetia, DR Andry Radiany mengapresiasi langkah yang dilakukan salah satu dosen memudahkan mahasiswa yang menjalani prosesi wisuda dengan drive thru.
Hal ini menandakan perhatian dosen itu tidak melulu di saat mengajar di kampus saja, namun juga bisa dilakukan di saat wisuda pun.
Meskipun dilakukan dengan menyediakan mobil antik tempo dulu, namun sudah cukup membantu wisudawan.
“Kami mengapresiasi sekali dan menginspirasi apa yang dilakukan salah satu dosen di kampus STIE Pancasetia. Momen langka ini bikin terharu dan mungkin ini pertama dalam sejarah dosen yang mengantar wisudawan ke kampus dengan mobilnya,“ puji Andry Radiany.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia Banjarmasin menggelar wisuda secara drive thru sebagai salah satu langkah mencegah penyebaran virus covid-19.
Melalui sistem yang memperbolehkan wisudawan naik transportasi mulai mobil, sepeda hingga sepeda motor, prosesi wisuda tidak ada kerumunan massa. Prosesi sendiri dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat.
“Ini salah satu upaya kami mencegah kerumunan massa. Wisudawan tidak kami perkenankan lagi berada di kampus, tapi usai prosesi wisuda disuruh pulang ke rumah masing-masing. Kami ingin proses wisuda yang sehat dan bebas dari penyebaran covid-19, makanya digunakanlah dengan cara drive thru,” jelas Dr.Nurus Sjamsi, Ketua STIE Pancasetia Banjarmasin.
Pada wisuda kali ini, sedikitnya 804 orang wisudawan mengikuti prosesi wisuda dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Pihak kampus sendiri melakukan wisuda secara marathon empat hari berturut-turut. Setiap hari dilakukan dua sesi wisuda yakni pagi dan siang. Mereka yang diwisuda dibagi sesuai dengan strata dan jurusan.[olpah/risanta]