BANJARBARU, MK - Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari mengatakan minat generasi muda menjadi penyuluh pertanian terbilang rendah.
Karenanya pemerintah diminta perlu mengambil langkah percepatan penyediaan sumber daya manusia di bidang pertanian. Salah satunya mendorong minat generasi muda menggeluti profesi yang selama ini kalah populer dengan bidang ketenagakerjaan lainnya.
"Kebanyakan penyuluh-penyuluh pertanian sudah tua, karena generasi mudanya kurang berminat," terang Endang Setyawati, kepada wartawan di sela kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Gudang Bulog Kalsel di Landasan Ulin Banjarbaru, Rabu (16/12/2020).
Ini, lanjutnya, perlu inovasi-inovasi teknologi yang bisa menarik generasi muda memilih profesi bekerja sebagai penyuluh pertanian.Ini juga harus menjadi perhatian.
Terkait itu pula menurut mantan Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian era tahun 2003 ini, DPR RI mendorong penambahan anggaran untuk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan), termasuk juga anggaran untuk penyuluh pertanian.
Pihaknya berharap Kementerian pertanian mengapresiasi tenaga-tenaga muda yang mau berkiprah menjadi penyuluh pertanian dan mengabdikan dirinya untuk pertanian Indonesia. Salah satunya di Kalimantan Selatan, sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
“Kemarin saya melihat mahasiswa Gorontalo ingin mengembangkan teknologi-teknologi dengan sistem milineal. Nah kita harus memberikan fasilitas dengan mengangkat mereka menjadi ASN atau dengan honor yang memadai,” kata Endang didampingi Direktur keuangan Perum Bulog, Bagya Mulyanto.
Lebih jauh Endang memaparkan, peningkatan kualitas inovasi teknologi merupakan ujung tombak kemajuan pertanian, termasuk peran penyuluh pertanian, karena turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, di tengah masa pandemi saat ini.
“Karenanya kami akan mengawal anggaran pertanian, namun usulan tersebut merupakan dari langsung dari daerah supaya tepat sasaran dan serapannya," jelasnya.
Jadi yang diinginkan daerah itu apa, sambungnya, harus jelas dan tepat. Tentunya prosesnya nanti mampu memberikan harapan bagi peningkatan kualitas sumber daya pertanian dan teknologinya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengajukan penambahan jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendorong perkembangan sektor pertanian di provinsi kaya sumber daya alam ini.
"Saat ini jumlah PPL Kalsel sekitar 1.829 orang memang masih kurang, kita telah mengajukan ke pemerintah pusat, agar kekurangan tersebut dipenuhi," ujar Syamsir Rahman memberikan paparan kondisi terkini pertanian Kalsel.
Saat ini jelas sambung Syamsir Rahman, Kalsel telah mengusulkan pengangkatan Tenaga Harian Lepas - Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TKH-TBP). Karenanya pihaknya berharap tahun 2021 ada sejumlah TKH-TBP ini yang diangkat seiring dengan bakal dibukanya formasi CPNS Penyuluh Pertanian.[olpah]