BANJARBARU, MK – Pandemi virus corona membuat sebagian orang was-was, terlebih persediaan sembako, di antaranya beras bakal terganggu.
Karena melihat fenomena sebelumnya banyak yang melakukan aksi borong sembako, sehingga sejumlah kebutuhan pokok menjadi langka. Namun masyarakat Kalsel mungkin jangan panik apalagi khawatir dengan ketersediaan beras.
"Stoknya saat ini masih melimpah dan diprediksi aman untuk mencukupi keperluan warga Banua hingga tahun depan," terang Kepala Bulog Divisi Regional Kalsel, Arif Mandu kepada wartawan.
Tercatat di gudang Bulog Divisi Regional Kalsel misalnya, ketersediaan beras yang tersimpan masih ada sekitar 9.500 ton lebih. Terdiri dari 9.372 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 215 ton beras komersial.
“Alhamdulillah Kalau khusus di Bulog aman sampai awal 2021, kalau dilihat dari engan ketersediaan di atas 9 ribu ton, posisi stok kita aman,“ ungkap Arif Mandu, saat menemani Tim Komisi IV DPR RI berkunjung ke Gudang Bulog di kawasan Landasan Ulin, Rabu (16/12/2020).
Senada, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Syamsir Rahman menyampaikan produksi beras hingga September sudah mencapai 1,3 juta ton. Selain stoknya yang melimpah, hasil panen tahun ini juga cukup banyak
"Kalau melihat kondisi pertanian yang ada, produksi beras kita yang melimpah, maka sampai akhir tahun targetnya 1,7 ton tercapai," kata Syamsir Rahman.
Pria yang dikenal dekat dengan awak media ini pun membenarkan jika target produksi sebanyak 1,7 ton tercapai, dipastikan beras Kalsel pada 2020 ini akan surplus ratusan ribu ton.
Anugerah ini menurutnya patut disyukuri, karena Kalsel sebagai salah satu lumbung pangan nasional
"Sekedar diketahui kebutuhan beras masyarakat Kalsel setahunnya hanya 400 ribu ton. Jika dilihat dari produksi 1,7 ton. kita masih surplus sekitar 700 ribu sampai 800 ribu ton, seandainya memang beras kita ada yang dijual ke provinsi lain," beber Syamsir.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel sendiri menurut Syamsir, terus berusaha menjaga produksi padi, yakni dengan cara membantu para petani, agar tidak gagal panen. Tentunya selain mendukung kinerja petani, apresiasi terhadap para tenaga penyuluh pun tetap dilakukan.
"Agar target pertanian Kalsel tercapai, upaya bantuan kami berikan di antaranya yang terpenting adalah menjaga kondisi tanaman mereka, supaya tidak diserang hama," katanya lagi.
Dukungan itu pun melalui gerakan pengendalian hama melalui UPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH). Gerakan ini sudah dilakukan hampir di semua kabupaten.
Sejumlah petugas di lapangan siap membantu para petani, dalam pencegahan hama dan pemblokiran area padi yang terserang hama.
Menurut Syamsir, hama harus dikendalikan secara dini sebelum panen. Kalau tidak, akan banyak tanaman padi yang gagal panen. Kemudian berdampak pada produksi padi.
Sementara itu Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Tohari mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Bulog Divisi Regional Kalsel dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel.
Kolaborasi ini pun mampu mengendalikan ketersediaan pangan khususnya padi hingga menjadi penyangga Kalimantan dan Jawa.
“Ini yang kami apresiasi dan memang sudah seharusnya dilakukan bagaimana melindungi masyarakat terlebih di masa pandemi saat ini," jelasnya.
Ia meminta juga Gubernur Kalsel untuk memproteksi juga potensi-potensi pertanian di banua ini. Kalau pun nantinya perlu penambahan anggaran segera sampaikan kepada pemerintah, Komisi IV DPR RI siap mengawal anggaran ini sampai tuntas dan diterima sesuai peruntukan serta tepat sasaran.[olpah]