BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Republik Indonesia memperkirakan kerugian di berbagai sektor akibat banjir Kalimantan Selatan mencapai Rp1,349 triliun.
Khusus, pada sektor pertanian kerugian mencapai sekitar Rp216,266 miliar.
Data yang digunakan dalam memperhitungkan estimasi kerugian akibat banjir di Kalsel, ialah data luas area yang tergenang berdasarkan citra spasial dan data penggunaan lahan berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI).
Prihatin dengan musibah banjir ini, Bank Kalsel telah melakukan peninjauan ke lokasi petani binaan Bank Kalsel Kantor Cabang Pelaihari di Trans 300 Kecamatan Jorong, Tanah Laut pada Senin (25/1/2021).
Peninjauan secara langsung dilakukan oleh Kepala Bank Kalsel Kantor Cabang Pelaihari, Anwari beserta jajarannya, dengan konsultan pertanian Bank Kalsel, Ir Cecep Sadikin.
Anwari mengungkapkan, peninjauan dilakukan untuk mengetahui kondisi padi para petani binaan Bank Kalsel pasca bencana banjir yang telah melanda di daerah tersebut.
Peninjauan ini merupakan wujud kepedulian kami kepada petani binaan Bank Kalsel, khususnya yang telah terdampak bencana banjir Kalsel.
“Alhamdulillah, padi binaan Bank Kalsel yang telah berumur 40 hari itu masih dalam keadaan baik dan sehat serta mampu bertahan meski sempat tergenang banjir,” ungkap Anwari.[adv]