PALANGKA RAYA, MK - Meski para pengusaha tempe dan tahu di DKI Jakarta melakukan mogok produksi karena harga kedelai mahal. Namun kondisi tersebut tidak terjadi untuk wilayah Kota Palangka Raya.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindusterian Kota Palangka Raya, Rawang.
Ia memastikan hingga Rabu (13/1/2021) kemarin, suplai kedelai untuk para pengusaha tahu dan tempe di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah itu masih lancar.
"Tidak adanya gejolak terkait permintaan kedelai ini, karena suplai dari distributor langsung dilakukan ke para pengusaha sehingga harganya juga masih normal," bebernya, Kamis (14/1/2021).
Ia menguraikan, teknis distribusi seperti itu untuk menghindari permainan harga. Namun jika para pelaku usaha beli di pasar maka sudah bisa dipastikan harganya bisa naik.
"Berdasarkan pantauan kita, pada hari kemarin Rabu 13 Januari 2021, harga kedelai dari distributor masih tetap Rp9.600 per kilogram, sedangkan harga di pasar Rp11 ribu," ungkapnya.
Pihaknya memaklumi naiknya harga kedelai di Pasar Kahayan yang saat ini mencapai Rp11 ribu per kilogram karena dampak aksi mogok pengusaha tempe dan tahu di daerah lain.
"Tapi, kenaikan harga ini tidak mempengaruhi harga jual tahu dan tempe di Kota Palangka Raya, karena pelaku usaha beli kedelai langsung dari distributor," tandasnya.[kenedy]