PULANG PISAU, MK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulang, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali mengimbau seluruh elemen masyarakat, agar mewaspadai serangan penyakit endemik di musim penghujan saat ini Demam Berdarah Dangue (DBD) dan Diare.
Itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pulang Pisau, dr Muliyanto Budihardjo melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), dr Pande Putu kepada wartawan media ini, Rabu (20/1/2021) di ruang kerjanya.
"Di musim penghujan seperti ini kita kembali mengingatkan warga ada mewaspadai serangan penyakit DBD dan Diare," ujar dr Pande begitu sapaan akrabnya.
Menurutnya, penyakit DBD atau demam berdarag ini menjadi salah satu penyakit berbahaya yang ditransmisikan oleh nyamuk aedes aegypty.
"Di mana penyebarannya tersebar di daerah yang cenderung kumuh, subur dan dan daerah pinggiran. Karena dalam sebuah riset daerah tropis dan subtropis menjadi salah satu lingkungan yang tepat untuk berkembangnya nyamuk tersebut," terangnya.
Tak hanya itu, lanjut dr Pande, daerah dataran rendah juga memiliki potensi kemunculan penyakit DBD setiap tahunnya.
"Jadi, kita minta kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit demam berdarah ini, terus diperhatikan," ucapnya.
Meski di tahun ini masih belum didapati kasus DBD, ungkap dr Pande, pihaknya terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan sekitar, agar terhindar dari serangan nyamuk pembawa virus DBD.
Berkaca dari tahun 2018-2019 lalu, di Pulang Pisau didapati sejumlah pasien yang dirawat di RSUD dan beberapa puskesmas dengan kasus DBD.
Oleh karena itu, tambahnya Dinkes setempat meminta kepada masyarakat Bumi Handep Hapakat ini, agar segera melakukan pemeriksaan ke puskesmas setempat, jika didapati gejala demam selama satu hingga dua hari masih belum turun-turun.
Hal tersebut, tentunya guna menghindari kemungkinan terburuk akibat terdampak virus dengue.
"Pihak puskesmas di delapan kecamatan yang ada di Wilayah Pulpis terus pro aktif melakukan konseling dan terus memantau perkembangan melalui tim survei land yang melaporkan ke Dinkes," ungkapnya.
Kembali, dirinya meminta agar masyarakat menerapkan pola kebersihkan lingkungan terutama got atau selokan yang berpotensi tempat sarang dan berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah, serta melakukan 3 M yakni menguras menutup dan mengubur barang-barang yang dapat menjadi pertumbuh kembangan nyamuk aedes agypty.
"Kiranya imbauan ini terus kami sampaikan, agar masyarakat Bumi Handep Hapakat aman dari serangan penyakit DBD. Untuk serangan penyakit diare juga terus dijaga, terapkan pola hidup sehat, baik untuk diri maupun lingkungan," tutupnya.[manan]